Part 01 - Perasaan Bos Camorra

451 78 42
                                    

- Hwang Eunbi -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Hwang Eunbi -

Itali, Venesia.

Kota romantis atau sering disebut kota air. Sebuah kota yang daratannya dipisahkan oleh kanal-kanal. Rumah-rumah bernuansa kuno dibangun dengan batu yang kokoh semakin menambah keindahan Venesia.

Siapa sangka dibalik padatnya rumah yang berdempetan itu ternyata menjadi salah satu markas kawanan Camorra. Hidup penuh rahasia dan misterius, tidak menutup kemungkinan untuk tinggal ditengah perkotaan padat.

Dean menggulung lengan kemejanya yang masih terdapat cipratan darah semalam memperlihatkan lengannya yang penuh tattoo. Disela jari-jari panjang tangan kanannya terdapat rokok mint merek mahal, asap putih berhembus keluar keudara.

Disusul pria tampan dibelakangnya yang dikenal dengan panggilan Corrado. Dia pria asia asli Korea yang bergabung dengan Camorra.

Rumah mewah dengan segala patung Yunani disetiap sudut rumah menyambut kehadiran Dean dan Corrado. Lorong panjang yang menghubungkan ke ruang tamu megah sudah menjadi makanan sehari-hari.

"Dimana Demmy?" suara berat Corrado memecah kesunyian ruang tamu megah tersebut.

Salah satu pengawal yang sudah berdiri disana sejak awal menjawab, "Tuan Besar sedang keluar bersama Nyonya Besar"

Corrado mengangguk matanya melirik Dean yang sibuk membuka kemeja putihnya dengan rokok menggantung di bibir seksinya. Jari-jarinya membuka satu per satu kancing kemejanya lalu memberikan pada seorang pelayan wanita yang hampir mimisan disebelahnya.

Dean kembali memakai kemeja putih barunya, tampak bersih habis disetrika. Tangan besarnya bergerak merapihkan kerah dan mengancingkan seluruh kemejanya menyisakan dua kancing terbuka bagian atas.

Dean berjalan menjauhi mereka. Dia berniat keruangan bawah tanah dimana ruangan pribadinya berada. Sebelum itu dia berhenti sebentar, melirik Corrado dari balik bahunya, "Jimin, beritahu aku jika sudah waktunya" Dean lebih suka memanggil teman dekatnya dengan nama asli.

"Oke sayangku" balas Corrado alias Park Jimin dengan wajah genitnya.





...





Ruang bawah tanah dibuat khusus oleh Dean. Disana segala perlengkapan senjata dan dokumen rahasia tersimpan aman di brankasnya. Ruangan ini juga dipenuhi tingkat keamanan tinggi dan hanya orang tertentu yang dapat mengakses masuk kedalam.

Ruangan bernuansa gelap, segelap aura pria tersebut. Rak-rak tinggi setinggi dirinya bersusun rapih dipinggir dinding. Dia terduduk dimeja membaca resume seseorang yang baru saja semalam dia habiskan.

Wajah tampannya sangat serius menatap lembaran yang berisi tulisan jati diri, selain itu terdapat juga secarik foto Nicholas yang terselip. Aura luarbiasa misterius begitu kuat menekan keseluruh ruangan. Dean mengetuk rokok ke asbak lalu kembali menggantung rokok tersebut kemulutnya.

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang