Hari senin hari dimana semua murit murit taruna bangsa bersiap siap untuk melakukan acara upacara.
Milea seorang gadis cantik blak blakan dan baik hati ini termenung diam menatap segrombolan murit murit laki laki yang bersebrangan dengan perempuan, mata hitam pekatnya terus menyusuri mengintai seorang yang selama dua hari ini tak kunjung di temuinya.
Entah kenapa perasaaan nya mulai tak enak ahir ahir ini, semenjakkkkk mereka berdua mempunyai hubungan.
Milea kira hubungannya dengan ghaza akan berjalan lancar seperti layaknya pasangan pasangan yang lainnya, tapi apaaaa yang di harapkannya berbanding terbalik dengan apa yang difikirkannya.
'' kenapa?... Nyariin pacar lho ''
milea menatap kebelakang, menatap aira sahabat sekaligus teman terdekatnya, lalu menganggukan kepala.
'' iya... Lho tau dia di mana? ''
'' di parkiran sama selingkuhannya ''
Hati milea seketika nyeri kala mendengar pengakuan dari sahabatnya, dia tau siapa yang di maksut aira. Sekarang yang bisa di lakuin milea hanya mendesah pelan saja.
'' kan gue udah bilang, jangan pernah berhubungan dengan si ghaza, dia itu orangnya nggx baik. Lho sebenarnya ngerti nggak sih, lho itu hanya di buat pelampiasan kapan lho nya akan faham ''
Milea tersenym kecut, sebenarnya dia sudah mendugannya, karna sudah 2 minggu ini, walaupun mereka punya hubungan nyatanya yang lebih penting bagi ghaza hanyalah ratu semata.
Tapi milea berjanji tak akan melepaskan ghaza begitu saja, dia yang memulai ini duluan Dia yang sudah memberi milea ksampatan, milea berjanji dia akan membuat ghaza sedikit demi sedikit mencintainya. Bagai manapaun caranya.
'' yaudahlah, biarain dia nagapain aja, lagian si ratu kan emang sahabatnya, sebelum kita jadian pun mereka udah sering sama sama kan ''
'' itu kan dulu, sekarang dia udah ada elho, apa dia nggc pernah mikir dari pada boncengin tuh sahabat kenapa nggc boncengin lho aja, Kan lho pacarnya. ''
Milea hanya diam tak menyahut, pandangannya mulai sayu ketika dari arah depan dia melihat ghaza bergandengan tangan dengan si ratu,
Apa di hatimu benar benar tak ada satu ruangpun untukku za.?
Setitik air mata tanpa di sadari perlahan mulai meluncur di kedua pelupuk matanya.
''lea, lho denger gue nggc sih ''
Tubuh milea sedikit terguncang kebelakang, dpat di lihatnya mata aura bertubrukan dengan manik matanya, sebenarnya milea lelah, tapi hati ini tak ingon mengalah, dia ingin memiliki ghaza seutuhnya.
Mungkin karna terlalu memikirkan ghaza dia sampai tak menyadari jika sedari tadi aira tengah mengoceh panjang kali lebar dan menasehatinya.
''coba lho fahami, benar brnar di fahami. Itu benar cinta atau hanya obsesi, gue nggc mau lho terus terusan sedih kayak gini lea. Lho tau kan lho itu sahabat gue gimanapaun dan apapun yang lho rasain gue juga turut ngerasainnya, karna kita itu udah lama bersama.
Jadiii, pilssssss fikir baik baik, itu hanya obsesi atau bener bener cinta''
Mile tak ingin menjawapnya, jadi ia lebih memilih diam dan menundukkan kepala,
Kapan ghaza akan menyadari tentang ketulusan hatinya, kapan ghaza akan benar benar menerimanya.'' udahhh, masalah ini biar gue aja yang ngurus ''
Aira tercengang karna ucapan lea, dia pun menghembuskan nafas lelah dan menganggukan kepala.
Sekuat papapun ia memberi tahu dan menyakinkan soal ghaza, lea tak akan pernah mau mengerti tentang hal itu. Dia tau lea juga sedih, mungkin benar benar hal ini milea yang harus mengurusnya sendiri.
'' terserah elho ''
KAMU SEDANG MEMBACA
milea
Teen FictionMenjadi paling cantik, bukan tentu yang paling baik. Semua itu selalu mengiang di telinga milea., Kata kata yang sampai kapan pun akan selalu teringat di fikirannya, kata yang terlontar dari orang yang di sayanginya. Kata orang mencintai tak haru...