DADDY

3.4K 167 23
                                    

"Bagaimana jika kita kerjakan di apartemen mu saja, Baek?"

"Eh?" Ia terkejut.

Ada apa ini?

"Kenapa terkejut seperti itu? Kemarin lusa kita sudah mengerjakannya di rumah Kyungsoo!" Ucap Luhan. Ia terheran dengan makhluk manis ini, kenapa ia begitu terkejut dan— wajahnya terlihat panik?

"Ada apa, Baek? Jangan bilang— kau berbohong padaku tentang mempunyai apartemen. Apa— kau tinggal di panti asuhan?" Tanya Luhan yang sedih.

Tak!

"Sakit..."

"Kenapa kau selalu bereaksi seperti itu setiap kita akan mengerjakan tugas di apartemenmu? Apa— jangan-jangan kau tidak ingin berteman dengan kami lagi?" Tanya Kyungsoo yang dramatis.

"Bu— bukan seperti itu."

Apa yang harus ia katakan? Bagaimana jika itu terjadi lagi?

"Kau benar-benar jahat, Baek!" Luhan menangis dramatis yang membuat Baekhyun kasihan melihat.

"Ba— baiklah! Kita kerjakan di apartemenku." Cicitnya.

•••

"Kau benar-benar gila! Apa ini benar-benar apartemenmu?"

Baekhyun mengangguk.

"Oh! Bukankah itu terlalu besar untuk tubuhmu yang mungil, Baek?"

Baekhyun melihat ke arah mana mata Luhan melihat.

Kenapa bisa ada disitu?!

"Lulu, kita kerjakan di ruang tamu saja." Ia mulai mengalihkan topik pembicaraan.

Sementara setelah sampai di ruang tamu, Kyungsoo menghilang.

Kenapa teman-temannya tidak bisa diam ditempat?

"Baek, kau mempunyai dua sikat gigi?" Tanya Kyungsoo saat keluar dari kamar mandi.

"Kyungsoo, letakkan kembali!" Ia begitu frustasi dengan kelakuan kedua temannya ini.

"Ikut aku." Kyungsoo menariknya dan menginterogasinya di sofa ruang tamu.

"Jawab pertanyaanku." Desak Kyungsoo.

"Jawab juga pertanyaan ku, Baek." Luhan pun kini ikut mendesak Baekhyun.

Apa yang sebenarnya pria mungil ini sembunyikan?

"Apa kau—"

Ceklek.

Pria mungil itu terkejut dengan seseoang yang baru saja masuk ke dalam apartemennya.

"Oh! Anda siapa?"

"Aku Chanyeol, sepupu Baekhyun." Ucapnya lalu menatap si manis.

Si manis hanya bisa menundukkan kepalanya takut.

"Aku harus berbicara berdua dengannya karena ini privasi." Ucapnya kembali.

"Ka— kalau begitu, kami permisi!" Luhan segera pergi dan menarik tangan Kyungsoo karena takut. Kenapa aura begitu mencekam seketika saat pria tinggi itu memasuki apartemen?

Setelah Luhan dan Kyungsoo pergi, Chanyeol menatap si manis yang masih menundukkan kepalanya.

Ia menutup pintunya dengan salah satu kakinya dan melepas dasinya yang terasa mencekik lehernya itu.

"Apa yang tentang ku katakan untuk tidak membawa orang asing ke apartemen lagi?"

"Maaf."

"Angkat kepalamu."

"Maaf.. hikss..."

Ia menarik pinggang sempit itu sampai menempel pada tubuhnya.

"Kau tau apa konsekuensinya kan?" Seringainya.

Si manis mengangguk.

"Bagaimana?"

"Di— ikat saja... hikss."

•••

Lanjut apa enggak nih?😭

Lanjut apa enggak nih?😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang