7 years later . . .
ku langkahkan kaki menuruni tangga dan berlari kecil menuju meja makan. disana mama telah menunggu sembari menata roti di atas piring.
"selamat pagi"
"selamat pagi sweety"
aku mengecup pipi mama sebelum ku dudukan bokong di atas kursi meja makan. mengambil sepotong roti lalu memakan nya untuk mengganjal perut pagi ini.
"bagaimana sekolah mu?" beliau bertanya. terlalu malas, jadi aku menjawab seadanya saja.
"not bad"
"jadilah anak yang cerdas, papa akan senang dengan hal itu"
aku menanggapi nya dengan senyuman tipis.
"selamat pagi..."
obrolan kami terhenti. pandangan ku teralihkan ke sosok pria jangkung yang berdiri tepat di belakang punggung ku.
menengok kebelakang, ternyata dia sudah bersiap-siap.
"chan pergi ya ma, pagi ini ada upacara"
aku beranjak dari meja makan. melangkah ke hadapan sosok yang sedari tadi menunggu.
"ayo kak mark"
sosok itu tersenyum, melirik ke arah mama namun mama membalas nya dengan membuang muka.
kami lalu berjalan keluar dan memasuki mobil.
mobil mulai melaju.
. . .
"kakak ada kelas pagi ini?" ujar ku membuka pembicaraan.
lantas ia menengok. pandangan kami bertemu.
"iya channie. . .lihatlah aku mengenakan almamater"
"aku melihatnya"
almamater berwarna hitam itu tampak fancy saat di kenakan nya.
"kakak. . .terlihat tampan"
ia terkekeh pelan.
"channie sangat manis"
"wuu~ berhenti memanggil channie, aku sudah besar"
aku menyebikan bibir namun lagi-lagi dia hanya terkekeh. sinting.
"kak. . ."
"hadir"
"eumm...anu" aku mencoba menyusun kata-kata yang tepat untuk di ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
bumi langit • markhyuck
Novela Juvenil"sekeras apapun aku mencintaimu, memilikimu adalah hal yang mustahil aku dapatkan. aku tetaplah bumi dan kau adalah langit, menggapai mu tak akan pernah sampai" "kau bukanlah bumi dan aku bukanlah langit. kita seperti jantung dan detak yang saling m...