20. Suspicion Exposed

673 121 44
                                    

Mungkin Hyorin pikir, perkataan dengan sedikit singgungan ke arah Bitna sudah cukup berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin Hyorin pikir, perkataan dengan sedikit singgungan ke arah Bitna sudah cukup berhasil. Faktanya, model cantik itu lekas menghindar dari sesi obrolan mereka untuk mengangkat sebuah panggilan. Padahal Hyorin yakin, tidak ada satu panggilan pun yang masuk ke ponsel Bitna.

Kedua maniknya terus mengikuti kemana model cantik itu pergi. Dia melihat Bitna keluar ke area balkon Hotel. Setelah itu dia tidak terlalu memikirkan. Tetapi, saat ada pribadi lain yang ikut berjalan ke arah balkon, membuatnya sedikit berpindah posisi.

Hyorin menangkap jelas, Jeon berjalan cepat disaat Bitna mulai keluar ke arah balkon. Di sana Hyorin tidak bisa melihat dengan jelas apa yang kedua pribadi itu lakukan karena terhalang oleh dinding.

Cukup lama Hyorin menunggu kedua pribadi itu keluar dari balkon. Sampai akhirnya, Hyorin mendapati Bitna keluar dari sana, wanita cantik itu melangkah cepat untuk menerobos para tamu undangan. Perlahan eksistensi Bitna menghilang ketika memasuki lift.

Sekon berikutnya, disusul oleh Jeon. Terlihat tunangannya itu tengah mengedarkan pandangannya ke seluruh ballroom. Kemudian, Jeon melangkah perlahan menuju sang papa terlebih dulu. Hingga akhirnya, eksistensi Jeon ikut menghilang tatkala memasuki lift.

Mendapati kejadian ganjal itu, sontak membuat Hyorin ikut melangkah. Dia menyempatkan untuk meletakkan gelas di atas meja, berlalu pergi tanpa mengatakan apapun pada Jolicia.

Hyorin menaiki lift disaat lift sebelumnya sudah mengantar Jeon menuju basement. Setibanya di basement, mobil Mercedes milik Jeon sudah melaju untuk keluar area Hotel. Pun Hyorin lekas melajukan mobilnya untuk membuntuti mobil Jeon yang entah dimana akan berhenti.

Napasnya tersengal. Jantungnya berdebar lebih cepat acapkali rentetan aduan dari staff kantor Jeon perihal hubungan pria itu dengan Bitna memenuhi isi kepalanya. Awalnya, Hyorin tidak terlalu memusingkan. Pikirannya hanya satu, mungkin Jeon dan Bitna sudah akrab sebagai rekan kerja.

Tetapi, setelah mengetahui dari tingkah kedua pribadi itu justru membuat pikiran buruk di dalam kepalanya. Jeon mengkhianatinya. Tunangannya itu berselingkuh dengan model cantik yang menjadi brand ambassador Hotelnya sendiri. Itu yang Hyorin tahu saat ini.

Hyorin melaju dengan kecepatan tinggi, menyusul mobil hitam Jeon yang sesekali tertutup oleh mobil lain. Pikiran buruk yang  tersimpan di dalam kepalanya semakin menjadi di saat kendaraan roda empat itu mulai memasuki kawasan Apartemen elite di daerah gangnam.

Hyorin menelan susah salivanya. Mobilnya berhenti di sekitaran bangunan Apartemen itu. Menunggu Jeon yang tidak juga keluar setelah sepuluh menit berada di sana. Hyorin pikir, tunangannya itu hanya akan mengantar Bitna dan kembali ke pesta.

Namun, disaat waktu sudah bergulir hingga tiga puluh menit, Hyorin memilih melakukan panggilan telepon ke nomor ponsel Jeon. Awalnya, tidak ada jawaban. Tetapi, setelah beberapa kali memanggil, agaknya panggilan darinya tidak pernah dijawab.

[✔] Among UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang