Other side

348 49 4
                                    

Sehun tengah duduk di sebuah ruang gelap bioskop. Namun layar besar di hadapannya tak sedikit pun mengalihkan perhatiannya. Ia sama sekali tak menikmati adegan film yang tengah berputar di hadapannya. Dan hanya melamun tak tentu arah.

 Sejeong yang duduk di hadapannya tampak menghela nafas kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
Sejeong yang duduk di hadapannya tampak menghela nafas kecewa. Sehun selalu seperti ini, sudah berapa kali setiap mereka pergi bersama. Tubuh Sehun bersamanya, tapi jiwanya seolah berada di tempat lain.

 Tubuh Sehun bersamanya, tapi jiwanya seolah berada di tempat lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
Lampu menyala pertanda film sudah selesai. Sehun segera bangkit dari duduknya dan keluar tanpa menghiraukan Sejeong yang belum bergerak sedikit pun.
Kini keduanya tengah berada dalam mobil yang mereka tumpangi. Sehun hanya fokus menyetir, sementara Sejeong terus menatap ke arah Sehun.
 
“ Oppa, terima kasih sudah menemaniku menonton film... “ Sejeong mulai membuka pembicaraan.
 
“ Iya, kebetulan aku punya waktu. “ sahut Sehun tanpa mengalihkan perhatiannya.
 
“ Tapi, oppa sepertinya tidak menyukai filmnya. “
 
“ Tidak begitu. “
 
“ Oppa terus melamun tadi, aku pikir oppa tidak suka filmnya. “
 
“ Ya, filmnya memang sedikit membosankan... “
 
“ Lain kali bagaimana jika kita menonton film yang oppa sukai? “
 
“ Tidak perlu, aku tidak terlalu suka menonton film... “ seketika Sejeong terdiam kecewa lagi dengan jawaban Sehun. Sehun seperti memberikan garis jarak bagi dirinya.
 
“ Kita sampai... “ beritahu Sehun saat mobilnya berhenti di depan rumah Sejeong. Gadis itu pun bersiap turun, namun sesuatu dalam dirinya seolah memintanya untuk mengatakan sesuatu.
 
“ Oppa... “ panggil Sejeong.
 
“ Kenapa? “
 
“ Tolong beri aku kesempatan... “ Sehun akhirnya menoleh dan mendapati Sejeong menatapnya dengan tatapan berharap.
 
 “ Maksudmu? “
 
“ Kau tahu perasaanku sudah sejak lama, aku ingin hubungan kita berubah dari sekedar ini. Tolong beri aku kesempatan untuk lebih dekat denganmu. “
 
“ Sejeong- “
 
“ Kau tidak perlu menjawabnya sekarang! Aku akan bersabar... Terima kasih sudah mengantarku, selamat malam... “
 
Sehun hanya membiarkan Sejeong berlalu dari hadapannya. Tentu Sehun tahu dengan jelas bagaimana perasaan gadis itu padanya. Namun ia juga tak bisa membohongi perasaannya sendiri. Hati dan jiwanya sudah dimiliki Irene. Walau kini mereka belum bisa bersama seperti dulu, tapi cinta yang Sehun miliki hanya untuk Irene.
__
 
“ Irene... “ Irene tersadar dari lamunannya saat sebuah suara lembut memanggilnya.
 

Unbroken WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang