Rumour

347 39 1
                                    

“ Sudah selesai? “ Irene hanya mengangguk menjawab pertanyaan Sehun yang sejak tadi hanya sibuk menatapnya.

“ Kalau begitu aku kembali dulu... “ Irene beranjak akan keluar, tapi Sehun langsung menarik tangannya hingga ia terduduk di pangkuannya.

“ Sehun, ini di kantor... Bagaimana kalau ada yang melihat? “ ujarnya sedikit terkejut.

“ Biar saja, aku sangat merindukanmu... “ ungkap Sehun membuat Irene memutar matanya.

“ Kita setiap hari bersama, bagaimana kau masih merindukanku? “ tanyanya, mereka saling bertatapan.

“ Karena aku mencintaimu... “ jawab Sehun.

“ Dasar perayu! “ Irene memukul pelan bahu Sehun, tapi pria itu justru meraih tangannya dan mengecupnya, Irene tersenyum melihatnya.

“ Ah, aku punya hadiah untukmu... “ Irene memperhatikan Sehun yang mengambil sesuatu dari saku jasnya. Ia pun melihat sebuah kalung yang indah dari sana.

 Ia pun melihat sebuah kalung yang indah dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ Ini untukku? “

“ Tentu, ini keluaran terbaru dan aku meminta mereka tidak membuatnya lagi. Hanya kau yang cocok memakainya. Biar ku pakaikan...! “ Sehun dengan lembut memasangkan kalung itu di leher Irene. Wanita itu menatap kalung yang kini bertengger dilehernya. Sebuah kalung yang sederhana namun indah.

“ Terima kasih Sehun... “ tuturnya senang.

“ Hanya terima kasih? “ Sehun mengeratkan lingkaran tangannya dan memajukan bibirnya pada Irene yang langsung tertawa kecil. Ia mengerti dan langsung memberikan ciuman singkat di bibir pria itu.

“ Sebentar sekali... “ protesnya.

“ Jika terlalu lama penampilanku akan berantakan saat keluar dari sini... “ peringat Irene, jika sudah di mulai Sehun akan sulit berhenti. Dan Irene tidak bisa menolaknya. Ia tidak mau melakukannya di kantor, terlalu bahaya.

“ Ya sudah! Ayo makan siang bersama. “ ujar Sehun, raut wajah Irene seketika berubah.

“ Aku tidak bisa... “ ujarnya pelan.

“ Kenapa? “ Irene tampak bingung harus bagaimana mengatakannya.

“ Aku harus bertemu Kim Junmyeon... “ dan kini raut wajah Sehun berubah masam mendengarnya.

“ Kau lebih memilih bertemu dia dari pada bersamaku? “ ujarnya tak suka.

“ Bukan begitu Sehun... “ Irene turun dari pangkuan Sehun mencoba membujuknya tapi pria itu mengalihkan wajahnya.

“ Apa karena dia tunanganmu dan aku hanya selingkuhan? “ rutuk Sehun membuat Irene tertunduk.

“ Aku merasa sangat jahat sekarang... “

“ Karena itu, tinggalkan Kim Junmyeon dan tetap bersamaku! “ Sehun meraih tangan Irene dan menatapnya.

“ Baiklah, aku akan coba untuk mulai bicara padanya. “

Unbroken WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang