Part 2

183 38 13
                                    

Ditengah kesibukan melayani beberapa pelanggan gadis muda ini masih misuh-misuh sendiri, terlihat dari cara ia menyapa pelanggan dengan wajah juteknya tapi masih terlihat cantik nan mempesona. Kalo soal kecantikan sih tidak ada tandingannya kata orang-orang ia memiliki paras cantik bak bidadari. Lihat! Dia memberikan senyum tapi wajahnya dingin sekali bahkan es kalah dinginnya.

Setelah selesai melayani pelanggan ia pergi beristirahat diruang staff karena pergantian shift. Ia mengambil segelas air mineral dari dispenser lalu menegaknya hingga habis, kemudian ia duduk di sofa dan menyandarkan tubuhnya sambil menghela napas panjang.

"eh chik, ngape lu? Muka ditekuk gitu kek lipetan baju" ujar rekan kerjanya duduk di samping gadis itu.

"diem lu! Lagi kesel nih gua" ujarnya mengubah posisi duduk menjadi tegak dan melipat kedua tangannya didada.

Temannya merangkul bahu chika "kenapa sih? Coba sini cerita" ujar temannya.

Ia pun mengubah posisi duduknya menghadap temannya "gini loh pio, lu tau kan pemulung yang setiap hari tidur di depan toko kita?" temannya yang di panggil pio alias Fiony mengangguk masih menyimak cerita chika.

"nah tadi pagi dia tidur lagi disana, sebel banget gua liatnya kek gak ada tempat tidur lain aja sih" sungutnya dengan bibir dimajukan lima centi.

"astagaaa chika! Lu cuma gitu doang tapi emosinya kek udah kehilangan duit 100jt tau gak" ucap Fiony menepuk jidatnya sendiri.

"iya tapi kan gua gak suka liat pemulung itu, udah mana jelek lagi" ujarnya masih emosi.

Fiony seketika terdiam ia mencoba mengingat wajah anak pemulung itu dan.. "oooohhhh.. yang kecil itu kan ya? Ihhh dia mah lucu tau, jelek dari mana coba" ujar Fiony tersenyum lebar.

"ha? Lucu lo bilang? Udah gila lu yaa.. hiiihhh" ucap Chika menggidikkan bahunya lalu kembali menyandarkan tubuhnya di sofa.

"ihh Chika lucu tau.. cuma karena penampilan dia berantakan gitu lo bilang jelek, kalo dia bersih gua yakin dia cantik banget sih" ucap Fiony sambil membayangkan wajah pemulung itu yang bersih dengan senyum lebarnya.

Chika melirik temannya itu yang masih tersenyum lebar lalu ia menggelengkan kepalanya memilih memejamkan matanya sejenak.

.

.

.

Sore hari dimana matahari memancarkan warna jingga nya banyak orang menunggu momen indah ini yaitu sunset. Ada yang sembari jogging, ngobrol santai dengan sang kekasih, bermain bersama teman bahkan hewan peliharaan tak lupa dibawanya. Berbeda dengan gadis imut yang sibuk melahap makanannya dengan sangat rakus tak menghiraukan lirikan orang-orang yang melihatnya dengan iba.

Selesai makan ia membuang bungkus nasi tersebut ke tempat sampah dan merebahkan tubuhnya dipagar taman sambil memegang perutnya yang sedikit besar karena kekenyangan.

"aaahh.. nikmat euy.. walaupun gak makan ayam mekdi, tempe orek warteg mah gak ada tandingannya" ujarnya tersenyum senang.

Ia melihat ke arah karung disampingnya lalu tertunduk lesu "abis ini mulung lagi buat besok makan. Eh tapi kok aku jadi kepikiran sama mba mba toko kue itu yaa, cantik pisan tapi teh galak" ucapnya monolog sambil membayangkan paras cantik dari gadis yang ia temui tadi pagi.

"ah coba aja hari itu tidak terjadi, aku mungkin sekarang sedang berleha leha di kamar tidurku yang cantik dan wangi sambil mainin ipod tidak seperti sekarang boro-boro ipod, hp saja tidak ada, ditambah aku harus banting tulang buat cari makan. Aku kangen tiktokan, apa kabar dengan 5M followers ku yaa?" ujarnya dengan lesu.

Cara Ceroboh Untuk MencintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang