Empat: Sakit?

18 3 0
                                    

"tidak, itu bukan saya. saya tidak menyukai siapapun, saya tidak melakukan apapun, saya tidak mencuri, saya tidak membicarakan keburukan Vania, saya tidak mengadu kepada guru"

"ITU BUKAN SAYA" teriak arimby di kamarnya

Gadis itu menekuk tubuhnya, ia lelah dituduh sebagai pelaku dari setiap kejadian, Ia lelah hidup seperti ini, bukankah Tuhan sudah memberikan dia cobaan terlalu banyak? ia ingin beristirahat barang sebentar saja.

"bunda, bukan imby pelakunya" isaknya

Ia mengalihkan pandangannya ke meja riasnya, dan membuka lacinya. Terdapat sebotol obat penenang disana, ia membukanya lalu meminum beberapa pil untuk menenangkan dirinya.

"bukan imby bunda, bukan"

• • •

Hari kedua MPLS, Arimby berjalan masuk ke gerbang sekolah dengan senyum manisnya. Matahari bersinar dengan cerah sekarang, itu pasti karena hari ini lebih baik daripada kemarin.

Arimby menghampiri Vania yang sedang mengotak-atik benda persegi panjang yang ia pegang "sedang apa?" tanya arimby

"oh, kau! Aku baru saja akan mengirimkan pesan padamu" jawabnya

"ngomong-ngomong, kemarin sehabis dari toilet kamu kemana? aku nungguin kamu"

"maafkan saya, saya langsung pulang karena merasa tidak enak badan"

"loh kamu ga enak badan, kenapa sekarang masuk? kan bisa izin gak ikut mpls dulu" Vania mulai memegang dahi arimby yang agak sedikit panas itu

"saya sakit kemarin, sekarang saya sudah baik-baik saja"

"tapi kamu panas loh"

"saya hanya kurang tidur, ayo sekarang kita ke aula" ujar arimby

Vania hanya mengangguk, ia melihat arimby berlari menuju aula. Jika dilihat, akhir-akhir ini arimby bersikap sangat aneh. Mulai dari ia yang selalu menutup telinganya, dan juga berbohong pasal kesembuhannya.

Gadis itu tau betul jika arimby menyembunyikan sesuatu, namun ia tak tau sesuatu apa yang disembunyikan.

"loh Van" ucap seseorang yang menyebut namanya, Ia membalikkan tubuhnya dan melihat lelaki dengan tubuh jangkung dan senyum manis

"kamu masuk sini juga?"

.

Bima berjalan diikuti oleh ghaitsa menyusuri koridor sekolah. Ia masih mencari beberapa guru untuk dimintai tanda tangan, harusnya ini selesai kemarin, hanya saja ia bertemu dengan orang yang bahkan tidak harus ia temui.

"kamu kenal sama cewek tadi bim?" tanya Ghaitsa, lelaki berlesung pipi itu sangat penasaran dengan gadis itu

"iyalah, siapa yang ga kenal sama temen SD?"

"oalah, temen SD mu toh"

"hm"

"kalo yang kemarin?"

"yang mana?"

"ituloh, yang dia keluar kamar mandi terus langsung nangis liat dirimu"

Arimby & Kehidupan [On Going]Where stories live. Discover now