Ular [NPH]

🐍9

(❛◡˂̵ ̑̑✧)❝Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak berupa vote dan comment ᵕ̈

✦----------------✿

Bab 9

Tidak ada cermin di rumah pohon. Jadi Yin Wan linglung dengan genangan air di kamar mandi setelah menyalakan lampu. Dia selalu tidak suka melihat wajahnya sebelumnya, karena dia selalu merasa bahwa wajah ini bukan miliknya, itu adalah bonus setelah digigit ular. Bahkan jika tubuh ini sangat indah dan mempesona, itu masih membuatnya merasa kosong. Namun secara tidak sadar, sebenarnya dia sudah beradaptasi untuk menerima tubuh ini, dia justru menikmatinya.

Faktanya, Yinwan kebanyakan terasing dan dingin ketika dia tanpa ekspresi, sama seperti sekarang. Hanya saja mungkin itu karena aku lelah menghabiskan terlalu banyak waktu dengan "saudaraku". Yin Wan selalu berpikir bahwa dia akan terlihat seperti wajah tanpa tulang dengan alis dan alis musim semi. Siapa yang tahu bahwa diri sejati sebenarnya adalah orang asing. Jangan dekat dengan jenis peringkat tinggi.

Benar dan salah.

Yin Wan menggerakkan bibirnya, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Bibirnya sedikit melengkung, dan bocah lelaki yang sedingin bulan tiba-tiba menangkap romansa yang mempesona, dan gelombang matanya menawan dan lembut.

Yang disukai "Saudara" mungkin adalah diri seperti ini.

Yin Wan perlahan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajahnya. Bahkan, karena seseorang menyukainya, maka dia juga harus menyukainya. Mengapa dia takut dengan tubuh ini sebelumnya? Jelas dan jelas bukan? Dia menyentuh eyeliner yang terangkat. "Kakak" selalu suka mencium mata dan bibirnya dengan sangat lembut. "Kakak" berkata bahwa dia suka mendengar tangisan yang datang dari sini, leher Leher, "Kakak "Katanya itu hanya ketika melawan dia, bisakah orang-orang berciuman di sini dengan tidak hati-hati, dada, "Kakak" selalu suka meninggalkan untaian cupang di sini, puting, "Kakak" mengatakan ini dia Dia selalu suka mengisap di sini, membuatnya ingin mati, perut, batang bunga...setiap tempat di tubuhnya "adik" menyukainya, terutama puting susu dan lubang bunga...

Haruskah dia bersyukur?Jika bukan karena tubuh ini, dia tidak akan bisa mendapatkan kelembutan "saudara".

Namun, dia sepertinya menyukai "saudara" ini yang akan memanjakannya dengan lembut.

Tapi bagaimana dengan ini? Dia hanya bisa tinggal di rumah pohon seperti ini, hanya bisa memanggilnya "saudara", hanya bisa mendengarkan orang lain mengatakan bahwa dia akan menikah, akan ada wanita sejati yang tinggal bersamanya ... mungkin "saudara" akan melakukannya tidak di masa depan Pertemuan akan datang, kelembutannya, bahasa cabulnya, hasratnya yang membara, akan ditanggung oleh seorang wanita.

Jadi malam ini, Yin Wan menderita insomnia seperti malam ketika "saudaranya" baru saja mengembangkan tubuhnya dua tahun lalu. Hanya saat itu karena kesepian tubuh, tetapi kali ini karena kesepian jiwa.

Pada malam ketiga, pria itu muncul kembali, meminta Yinwan berkali-kali berturut-turut, berseru dengan sangat bersemangat. Tingkah lakunya menyebabkan Yin Wan berteriak seolah-olah dia juga terinfeksi... tetapi Yin Wan tahu bahwa dia sangat kesakitan, tidak hanya itu menyakitkan, tetapi juga tubuhnya semakin terpukul oleh ini. Tapi dia tidak akan berhenti dan mencium alisnya dengan lembut seperti "saudara", dia juga tidak akan membujuknya untuk bersantai dan melemparkannya lebih baik. Orang di tubuhnya hanya akan terus tanpa lelah seperti binatang buas, bahkan jika itu mengenai titik sensitif Yin Wan, rasa sakitnya lebih besar daripada kesenangannya.

Saya tidak tahu kapan harus melakukannya, bagaimanapun, Yin Wan akhirnya pingsan. Ini adalah satu-satunya waktu dalam dua tahun terakhir kecuali untuk beberapa kali pertama. Di masa lalu, "saudara" selalu sangat lembut, belum lagi jika beberapa orang bergiliran bersama, mereka tidak akan begitu kuat.

Ketika dia bangun, nafas yang membuatnya takut telah menghilang, Yin Wan merasa sedikit lega pada awalnya, tetapi segera dia tidak bisa tertawa lagi. Karena dia masih dipeluk, ada besi solder panas yang terkubur di tubuhnya.

Begitu dia mengangkat kepalanya, dia menabrak biru tua.

"Saudaraku ..." gumam Yin Wan. Berhati-hatilah, karena takut ini adalah mimpi yang rapuh.

"Kakak" bersenandung, ekspresi sedih muncul di wajahnya. Dia benar-benar merasa tertekan. Ketika dia baru saja masuk, dia hanya melihat peri kecil yang telah dimanjakannya begitu lama berbaring di sana seperti boneka kain, dan tubuhnya biru dan ungu. Meskipun dia juga akan membuatnya, tapi sekarang dia melihat ini Tapi aku hanya merasa merusak pemandangan. Pada saat itu, titik bunga Yin Wan berdarah, dan seorang pria yang tahu berapa banyak peri kecil yang bisa makan tidak dapat membayangkan betapa menyakitkannya saat itu. Terlebih lagi, Yinwan selalu suka bersih, bahkan jika dia lelah, dia akan mandi setelahnya. Pria itu ingin tahu bahwa Yin Wan pasti pingsan di tengah jalan kali ini...

Yin Wan melihat kesedihan lembut di wajah "Saudaraku", berkedip, dan tiba-tiba membenamkan dirinya dalam pelukan pria itu dan mulai menangis. Dia melompat ke bawah pria itu dan dengan hati-hati membujuknya.

Yin Wan menangis beberapa saat, dan merasa bahwa perasaan meringkuk di pelukan orang yang dia sukai ini terlalu baik.Detak jantung pria yang kuat itu menghantam gendang telinganya, seolah menyatu dengan detak jantungnya sendiri. Yin Wan merasa sedikit bersemangat ketika memikirkan hal ini, dan itu cocok dengan pria yang baru saja mulai marah pada Yin Wan yang sedang menatap Yin Wan dengan mata kabur.

Sayangnya, setelah saling memandang, pria itu hampir tidak berkata, "Tidak."

Yin Wan mengerucutkan bibirnya, dia tahu bahwa pria itu mengira dia lelah hari ini, dan dia tidak bisa melanjutkan karena dia terluka. Tapi saya masih sangat kecewa, seolah-olah ditinggalkan. Dia harus memiliki seorang pria menidurinya hari ini, kalau tidak dia akan gila. Yin Wan tidak takut sakit, setelah digigit ular yang tak terhitung jumlahnya selama tiga hari, bagaimana mungkin Yin Wan takut dengan rasa sakit lainnya.

Jadi dia meraih pakaian pria itu sekaligus, menariknya dengan putus asa, dan berkata, “Tidak, kamu masuk, aku harus kamu masuk!” Mata pria itu menjadi gelap, dan dia memeluk pinggang Yin Wan dan jatuh di tempat tidur. dia. Dia serius, "Tidak."

Jadi Yinwan segera mencekik mulutnya dan mulai menangis, berduka sampai mati, "Aku tahu kamu tidak menginginkanku lagi, kamu tidak menginginkanku jika kamu memiliki seorang wanita ... aku sebagai peri, hanya memikirkannya. Persetan denganku, persetan denganku, cintai aku semuanya palsu... Tapi aku hanya menyukaimu, aku sangat menyukaimu! Aku tidak peduli jika kamu akan menikah lagi, aku hanya ingin kau meniduriku Perlakukan aku sepertimu, tolong Persetan denganku lembut, persetan denganku sampai mati, bagaimanapun aku tidak bisa pergi ke tanah, aku sangat penuh denganmu ... jika tidak, aku akan mencuri kunci dari pria itu dan berlari keluar, telanjang dan berlari ke istrimu dan berkata kamu. Hentikan aku, lihat apakah kamu masih menyukainya ... Maka kamu hanya bisa menyukaiku dan kamu akan mencintaiku ... " Setelah menangis beberapa saat, aku masih berpura-pura, tapi sekarang aku mulai merasa sedih. Mata merah, "'Kakak', tidak mau aku, oke? Aku tidak ingin kamu menyukaiku saja, aku hanya mohon kamu tidak menginginkanku . Aku hanya ingin diambil olehmu, disebut peri olehmu, dan dihisap olehmu sendirian. Susuku! Aku ingin kamu menciumku, jilat aku, cubit aku, hisap aku..."

Pria itu masih tidak menangis atau tertawa pada awalnya, dan kemudian dia marah dan lucu, sampai saya mendengar bahwa itu canggung ketika dia mengancamnya dengan buruk, dia hanya penuh dengan kesusahan. Dia merasa bahwa dia harus mengejek pesta pora goblin, atau membuatnya kesal dengan pria lain di depannya, tetapi dia tidak ingin ...

Dia hanya ingin melukai peri kecil itu sampai ke tulangnya, sehingga dia tidak bisa lagi mengucapkan kata-kata manis dan cabul itu.