part 5

1.9K 155 41
                                    

Happy reading

Nana sudah sampai dirumahnya. Dari tadi dia hanya menundukan kepalanya dan berjalan di belakang sang kakak.rumah sedang sepi karna orang tua nana sedang ada urusan di luar negeri.

Jeno berhenti mendadak di depan kamarnya dan berbalik untuk melihat sang adik yang masih menundukkan kepalanya.jeno mengangkat dagu nana dan pemandangan yang jeno lihat adalah mata nana yang sudah berkaca kaca menahan tangis.

Jeno berusaha agar ia tidak terbuai dengan tatapan itu.jeno langsung menarik tangan nana untuk masuk ke dalam kamarnya.

Jeno mendudukan dirinya di sofa kamarnya sambil melihat nana yang berdiri didepannya dengan kepala tertunduk.

"angkat kepalamu"nana langsung mengangkat kepalanya,tangisan nya sebentar lagi pecah dengan bibirnya yang melengkung ke bawah,imut sekali.

"hiks kakak j-jangan hukum n-nana..."

"kamu tau kesalahanmu ?"nana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"apa sekarang nana tidak punya mulut ?"

"h-hiks tau..."

"sebutkan"

"eumm"

"n-nana nakal...,minum kopi,keluar malam tanpa izin kakak"

"good,nana sudah tau nana nakal jadi terima hukuman nana ya"jeno berbicara dengan nada yang lembut.
Nana hanya bisa menganguk karna ia tau bahwa dirinya salah.

Jeno sudah mengambil rotan yang tersedia di kamarnya."gulung celananya ke atas"nana menurutinya,ia menggulung celananya sampai batas lutut.

"nana hitung ya"

Ctasss

"s-satu hiks..."

Ctass

"hiks d-dua..."

Ctass

"t-tiga hiks kakak.."

Ctass

"e-empat kakak udah hiks"

Ctass

"lima udahh hiks..."

Setelah itu jeno langsung menarik nana untuk ia peluk.jeno mengelus punggung nana yang bergetar karna menangis.

"sudah sudah,nana sudah menerima hukumannya dengan baik"

"hiks sakitt hiks"

Jeno mengangkat kaki nana untuk ia lihat,di betisnya terlihat banyak garis garis merah disana.jeno mengelus dan meniup betis itu supaya nana berhenti menangis.

Cup cup
Jeno mengecup.kedua betis sang adik agar adiknya merasa lebih baik.

"udah ?Udah nangisnya,hm?"jeno berbicara dengan lembut sambil.menatap muka nana yang sudah kacau karna menangis.matanya memerah dan lembab bahkan pipinya juga ikut memerah.

"udah..."

Jeno menggendong nana untuk turun ke dapur.di dapur ia mendudukan nana di meja pantry (?) dan mengambil minum untuk nana.

"kakak maaf..."

"iya nana"

Mereka berpelukan,nana merasa sangat nyaman berada dipelukan kakaknya hingga tanpa sadar ia tertidur di pelukan jeno.

Jeno yang tau adiknya sudah tertidur langsung menggendong nana dan di bawa ke kamarnya.ia letakkan nana di kasur king size itu yang membuat nana sedikit terganggu.

"eungh..."

"sst...sst..."

Jeno mengelus surai lembut nana hibgga nana tertidur lagi,lalu ia ikut membaringkan tubuhnya di sebelah nana dan masuk ke alam mimpi.

_________

Sementara itu di rumah renjun,di ruangan sang baba hanya berdua.renjun berdiri sambil menundukkan kepalanya,takut dengan tatapan sang baba yang menatapnya tajam.

"renjun,kamu tau kamu pantas di hukumkan"

"iya baba..."

"kalau begitu berlutut di samping baba angkat ke dua tangan mu keatas,jangan berani diturukan sebelum baba selesai bekerja".

Setelah mengatakan itu baba renjun langsung duduk di mejanya dan melanjutkan pekerjaannya,di ikuti sang anak yang berlutut dan mengangkat ke dua tangannya ke atas,disamping sang baba.

Sudah 20 menit dia berada di posisi yang sama.tangannya pegal dan kakinya keram,matanya berkaca kaca tidak bisa menahan lagi.

"hiks baba tangan njun pegel hiks..."
Namun sang baba hanya mengabaikan rengekan sang anak.
Tau bahwa babanya mengabaikannya renjun menangis lebih keras sambil memohon.

"hiks baba njun minta maaf hiks gak nakal lagi hiks..."babanya tetap mengabaikannya.

"huweeee baba hiks udah...capek hiks"injun menangis sampai sesegukan.

Sang baba menghela nafas kasar dan membawa renjun untuk duduk di pangkuannya.di peluknya injun yang masih menangis sambil menenangkannya.

"sstt...sstt"

"hiks baba pegel..."

Sang baba mengambil air putih yang ada di meja kerjanya dandiberikan kepada renjun.renjun minum air itu dengan rakus sampai air menetes dari sudut bibirnya.

"pelan-pelan saja minumnya sayang,tidak akan ada yang mengambil air mu"kata sang baba sembari mengelap air yang ada di sudut bibir renjun.

"sudah?"

"udahh"

"abis ini gak bakal nakal lagi ?"

"iya..."

"yakin?"

"eung-!!"tapi injun gak janji baba,soalnya injun punya ziyan.

"baba njun capek mau tidur..."

Sang baba langsung menggendong renjun menuju kamar si anak.renjun meletakkan kepalanya di ceruk leher baba,baba-nya sangat wangi.tanpa sadar renjun tertidur di gendongan baba.

Renjun diletakkan di kasur king size di kamarnya secara perlahan oleh sang baba,sebelum keluar baba mengecup kening lama kening anaknya.

"tidur yang nyenyak sayang"

Tbc.

Sebenernya aku gak tau lagi gimana mau lanjutin cerita ini,i'm so sory guys :(.buat yang udah sabar banget nungguin ni cerita aku minta maaf bangett.kalau boleh aku minta saran sama kalian,mau di apain cetita ini ? Haruskah aku lanjut or unpub ? T_T.
Btw stay safe guys,have a good day 😉





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

baby ziyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang