chapter 3

28 5 0
                                    

    Brakk

   Keributan terjadi, drama kantin itulah sebutan yang dibuat oleh Lea untuk drama ini. Dia Via, Olivia musuh sekaligus orang yang dibenci oleh Lea asli. Dia orang asing itu mengambil semua yang Lea miliki, yang Lea sayangi dan yang Lea cintai. Si polos itu, adalah tujuan Amelia untuk membalaskan dendam Lea pemilik asli raga yang ditumpangi Amelia.

   Keributan itu, antara via si polos dan Bianca salah satu orang yang mem-bully Via. Alasan Bianca membully Via kali ini adalah Via yang sengaja ah maksudku enggak sengaja menjatuhkan semangkok bakso panas ke tubuh Bianca. Tanpa ada yang membantu Via, Bianca... menghabisi Via menampar, menjambak, dan menumpahkan minuman ke rambut Via.

   " lo apa-apaan sih? Nggak usah ganggu Via lagi bisa nggak? Emang via salah apa sih" tanya salah satu pawang Via.

   " lo yang apa-apaan!! Dia yang sengaja numpahin bakso dia ke arah gue lu nggak lihat!! Makanya lihat itu pakai mata bukan ngomong aja!! Hah lo sengaja kan!! Dasar nggak Tahu Diri!!! Dasar jalang mati aja sono!! " bales Bianca dengan menunjuk Via

   " A-aku ng-nggak sengaja, ma-maaf Bianca ta-tadi a-a ada yang jegal ka-kaki aku maaf Bianca hiks maaf hiks" jawab Via dengan nada sok sedih eh maksudnya nada sedih dan teraniaya.

   " jaga mulut lo!! Via Itu nggak sengaja! Lo jangan asal nuduh nggak ada buktikan?! Lihat dia nangis kan gara-gara lu sih ngebully tanpa alasan dan jangan ngomong kalau Via itu jalang!! Yang jalang itu lo sadar diri sadar posisi dasar jalang!!!" Jawab Devan dengan nada tinggi

   " lu nggak punya mata apa gimana sih!! Lihat nih seragam gue basah! Dan ini panas lo nggak lihat dia sengaja numpahin makanannya ke gue!! Ya kali ada orang kesandung angin!! Nggak logis banget!! Aw panas banget, awas aja lo Via gue pastiin akan ngebales apa yang lo lakuin dengan kejam" ancam Bianca dengan pergi keluar kantin menuju ke UKS, dilihat dari kondisinya kulit Bianca melepuh dan merah.

   " Sebelum Lo nge-bully Via!! Gue dulu yang nyiksa elo jalang!! Kamu nggak papa kan Via? Mau ke UKS?" Maki Devan

  ' mengelikan ' dalam hati Lea mengomentari drama yang telah terjadi itu.

   Setelah drama itu selesai, sebagian anak yang telah mengisi energi mereka kembali ke kelas salah satunya adalah Lea. dengan ekspresi datarnya keluar dari kantin dengan membawa susu kotak yang diminumnya. Tanpa menghiraukan sekitar lea memutar arah dari arah kelas menjadi taman belakang sekolah. Dia hanya ingin tidur dan bersantai, tanpa aja Yang mengganggunya nya. Duduk di kursi taman, memandang ke arah depan dengan mata yang redup. Melamun, memikirkan sesuatu itulah yang sedang Lea lakukan. Memikirkan rencana untuk membuka kedok dan rahasia yang ditutup oleh musuh Lea asli.

   Berdiri dari kursi taman ke arah pohon yang rindang dan membelakangi gedung sekolah. Lea duduk memeluk kakinya dan tertidur sampai bunyi pelajaran dikumandangkan. Lea berfikir tak apa-apa bolos untuk sehari terserah mereka yang ingin mengomentari dan mengkritik apa yang Lea lakukan, Lea tak perduli.

   Bel pulang dikumandangkan, Lea terbangun dan berjalan menuju ke kelas untuk mengambil tasnya. Di perjalanan koridor telah sepi karena bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Mengambil tas dan pergi adalah apa yang Lea lakukan untuk saat ini, untungnya di hari ini tidak ada gangguan dari makhluk merepotkan sejenis Via dan Devan dkk.

  

   menghentikan mobilnya di depan parkiran Mall, dengan Sombongnya Lea keluar dari mobil. Masuk dengan gaya angkuh Lea masuk ke salah satu salon di mall tersebut. Meminta pelayanan dengan memotong rambut sebatas bahu dan mengecat rambut berwarna nebula galaxy. Setelah selesai melanjutkan perjalanan ke cafe terdekat dan makan siang, setelah itu Lia membeli pakaian untuk dipakainya di rumah karena kalian tahu baju Lea asli sangat ketat seperti pakaian jalang 'menjengkelkan' itulah yang dipikirkan Lea ah maksudku Amelia setelah melihat pakaian-pakaian yang ada di lemari Lea asli. Memikirkan saja sudah jijik apa lagi jika memakainya mungkin dia akan muntah.

Tolong Abaikan SayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang