"Kau sudah sarapan?" tanya Chifuyu.
"Sudah," sahut (Y/n).
"Barang-barangmu? Sudah lengkap semua?" tanya Chifuyu lagi.
Lagi-lagi, jawaban yang sama (Y/n) berikan. "Sudah, Nii-chan. Semuanya sudah lengkap."
"Syukurlah kalau begitu. Aku hanya memastikan," ujar Chifuyu disertai senyuman.
"Kau akan pergi sekarang?"
Keheningan seketika mengambil alih. Mereka membiarkan orang-orang berlalu-lalang di Bandara Internasional Narita itu. Juga terdengar suara percakapan dengan Bahasa Jepang maupun bahasa asing.
(Y/n) pun mengangguk. Ia merasa senang bisa mendapatkan beasiswa full satu semester di Harvard. Namun, di saat yang bersamaan, ia pun merasa sedih karena harus meninggalkan Chifuyu di Jepang seorang diri. Tanpa dirinya.
"Jika kau butuh sesuatu, jangan lupa beritahu aku, (Y/n). Aku akan selalu ada untukmu. Tidak peduli di mana kau berada," ujar Chifuyu disertai senyum hangat.
Mendengar apa yang kakaknya katakan, (Y/n) tersenyum penuh haru. Ia pun menyembunyikan tangisnya dengan menghambur memeluk Chifuyu. Menyembunyikan air matanya di balik dada bidang milik lelaki itu.
"(Y/n)!"
Sesi pelukan itu terjeda ketika sebuah suara menginterupsi mereka. Misa dengan hebohnya menghampiri (Y/n). Di tangannya terdapat sebuah kantung kertas.
"Aku pasti akan merindukanmu, (Y/n). Jangan lama-lama tinggal di sana ya? Aku pasti akan rindu dengan kalimat sinismu itu," ujar Misa seraya tersenyum disertai air mata.
"Jadi, kau akan rindu padaku atau tidak?" (Y/n) memasang wajah datarnya.
"Tentu saja ya!" Misa terkekeh. "Ah, ini. Sebelum aku lupa, aku akan memberikannya padamu sekarang."
"Apa ini?" tanya (Y/n) seraya menerima kantung kertas pemberian Misa.
"Bukanya nanti saja ketika kau sudah tiba di Amerika. Jaga dirimu baik-baik. Hubungi aku setiap hari, oke?" Misa mengusap air matanya.
"Hei, aku bukan kekasihmu," celetuk (Y/n). Mendengar itu, Misa hanya tertawa. Sementara itu, Chifuyu mengulum senyum.
"Hati-hati, (Y/n)."
Sekali lagi, (Y/n) menatap ke arah Misa dan Chifuyu yang perlahan menjauh dan menghilang dari pandangannya. Ia merasa bersyukur bisa memiliki seorang sahabat yang selalu ada untuknya. Juga seorang kakak yang senantiasa melindunginya.
***
Yo minna!
Cerita ini resmi sudah tamat—
/inget hutang cerita yang lain/
Mungkin inilah definisi dari mati 1 tumbuh 1000.y
Terima kasih atas dukungan kalian yang selama ini selalu membuatku coretdoki-dokicoret senang dan bahagia. Semua dukungan dari kalian akan selalu kuingat. Terima banget ya♡(*´ω`*)/♡
Eits, series ini masih belum selesai. Selanjutnya, akan ada Hi, Brother! Series versi Baji Keisuke! Sampai jumpa di sana ya!
Aku menunggu kedatangan kalian!(人´∀'*)
I luv ya!
Wina🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Hi, Brother! ✧ Chifuyu Matsuno
Fanfiction[Hi, Brother! Series #2 :: Chifuyu Matsuno] Ini adalah kisah milikmu. Milik seorang gadis bermarga Matsuno yang selalu menghindari kakak laki-lakinya, Chifuyu. Kau merasa keberadaanmu di dunia ini menjadi penghalang bagi Chifuyu. Atau setidaknya itu...