Rose melakukan aktifitas yang biasa dia lakukan setiap hari, setelah bangun dari tidurnya yang panjang dan selalu berakhir terkena amuk oleh sang Mama yang akan datang ke kamarnya dan memarahinya karena susah di bangunkan. Lalu selanjutnya Rose yang akhirnya pergi ke kamar mandi membersihkan diri, sarapan, lalu berangkat ke Sekolah.
Rose turun dari mobilnya, entah kenapa dia memilih untuk datang pagi sekali dari pada biasanya. Mungkin dewi neptunus sedang berada di pihaknya sekarang. Entah kenapa murid yang lain belum terlihat batang hidungnya di Sekolah. Mungkin mereka masih asik rebahan di rumah dan memilih untuk datang terlambat karena hari ini akan ada upacara.
Rose masuk kedalam kelasnya dan meletakan Tas miliknya diatas kursi. Kelasnya juga masih kelihatan sepi karena teman-temannya yang lain belum datang. Mari kita tinggalkan sejenak kelas Rose dan pergi ke perpustakaan yang punya suasana aman dan damai.
"Terakhir gue baca yang mana ya waktu itu?" Rose bergumam dengan kedua matanya yang fokus mencari buku favoritnya yang ada di perpustakaan.
Biarlah hari ini dia menghabiskan waktunya untuk membaca buku di ruangan yang jarang terjamah oleh murid-murid sekolah ini. Lupakan juga upacara hari senin nya yang akan berlangsung sekitar 20 menit lagi.
Rose masih terus mencari, hingga dia sendiri tidak sadar kalau dia sudah berada di depan rak perpustakaan yang paling ujung. Rose menoleh kearah meja yang biasa dia pakai untuk duduk dan membaca, ternyata sudah di tempati oleh orang lain. Ada murid lain selain dirinya di perpustakaan ini. Rose tidak tahu pasti siapa dia karena wajahnya dia taruh di lipatan kedua tangannya. Laki-laki itu sedang tidur dengan lelap.
Rose duduk perlahan di bangku yang sama dengan pria itu namun dengan jarak yang agak berjauhan. Rose tidak mau sampai membangunkan orang itu. Namun sial, tenggorokannya yang sedang gatal nampak tidak mau bekerjasama dengannya. Naas suara batuk itu terdengar dengan keras.
Laki-laki itu terbangun dari tidur nyenyak nya saat tak sengaja mendengar suara batuk Rose yang sangat keras.
"Aduh, maaf ya gara-gara gue batuk lo jadi kebangun."
Rose menggantung ucapan nya setelah sadar siapa sosok yang ada dihadapan nya sekarang.
"Jeffrey.."
"Rose?"
Lelaki bernama lengkap Jeffrey William itu hanya menatap kearah nya datar tanpa mengucap sepatah kata pun. Rose sadar, mungkin kehadirannya hanyalah membuat Jeffrey muak. Rose pun mengambil sembarang buku dan beranjak pergi, namun Jeffrey malah menahan tangannya.
Kenapa Jeffrey? Kenapa harus berlaku begini di saat Rose tidak ingin.
"Kenapa?"
Rose berbalik, Jeffrey kini sedang menatapnya tanpa berkedip sedikitpun. Rose ingin menghilang saat ini juga, keadaannya terlalu canggung untuk mereka.
"Kenapa apanya?"
"Kenapa pergi?"
Jeffrey menarik Rose untuk duduk di sampingnya. Sekali lagi Rose benci dengan kecanggungan hebat yang melanda mereka. Jeffrey sendiri bahkan tidak berniat untuk bersuara, setidaknya tolong tanyakan bagaimana keadaan Rose sekarang, atau berbasa-basi sebentar. Tapi yang dilakukan Jeffrey malah hanya menaruh wajahnya diatas kedua tangan sambil memperhatikan Rose yang sedang bersandiwara membaca buku dengan serius.
Rose menutup buku bacaannya, kemudian menoleh kearah Jeffrey dengan keberanian yang sudah dia coba kumpulkan dari tadi.
"Kalo gak ada yang pengen lo sampaikan, gue pergi."
Sekali lagi, Jeffrey menahan kembali Rose, dan hal itu sudah cukup membuat ubun-ubunnya panas bukan main. Kenapa Jeffrey, kenapa harus bertindak begini?
"Gue ada janji." Rose membuang muka, tidak sanggup terus saling tatap dengan Jeffrey. Bisa-bisa dia akan bertindak gila seperti dulu lagi kalau terus saling bertatapan.
"Sama siapa?"
"Mark." Balas Rose, dan Jeffrey pun langsung melepaskan genggaman itu
© minjesstory 2021
revision.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY TO JEFFREY - jaehyun rosé ✓ [ SEDANG REVISI ]
FanfictionBagaimana jika takdir bahkan tuhan sekalipun menentang hubungan mu dengan orang yang kau cintai setengah mati? Apakah kamu akan bisa bertahan dan memaksakan untuk tetap bersama atau malah akan menyerah dan menerima semuanya? "Kita itu, Mustahil."...