"Duvessa kau agak berbeda hari ini."
Kata kata itu muncul dari mulut mungil seorang laki-laki dengan rambut cokelat keritingnya yang kumal.
"Apa masalahnya?"
Sahut gadis cantik yang berusia 12 tahun dengan nada kesal di seberangnya.
Tangannya yang lentik,terangkat untuk menopang dagunya yang anggun. Siapapun dia yang melihat rupa gadis ini pun tahu bahwa ia adalah seorang putri bangsawan.
"Lihat."
Duvessa diam.
Mata berwarna langit malamnya perlahan menatap sang lawan bicara.
"B-bukankah kau sedikit lebih diam hari ini?"
"Kau yang berisik Elli."
Elliot tidak terima dengan kalimat yang duvessa lontarkan kepadanya,namun ia hanya merespon dengan kerutan kening yang tampak jelas di wajahnya yang kecil.
Memutar matanya malas,duvessa kembali mengingat tadi malam saat ia tertidur.
Dia bukanlah Duvessa,seorang putri kecil duke pada abad pertengahan. Dia hanya pelajar biasa di dunia modern. Harusnya hari ini ia bangun pagi dan ujian akhir semester di sekolah,tapi nyatanya,dia terbangun di raga yang berbeda.
Saat fajar tiba,dia mengalami shock berat ketika beribu-ribu,
tidak-
Bahkan berjuta-juta memori orang ini masuk kedalam sel otaknya.
Dia sampai sesak nafas dan hampir saja ingin menarik tali bel di seberang ranjangnya.
Suaranya nyaris tidak bisa keluar seolah pita suaranya diikat.
Kepalanya pusing seperti akar rambutnya di tarik-tarik oleh sesuatu.
Itu cukup mengerikan.
Jari-jari gempalnya memijit dahinya yang berkeringat.
Ketika mengingat kejadian itu kembali,Duvessa merasa mual.
'Aku sudah banyak membaca webnovel dengan kisah reinkarnasi,dan mereka tidak menuliskan bahwa rasanya seperti ini ketika mendapatkan memori raga orang lain. Sial.'
Duvessa mengelatupkan giginya,hingga berbunyi 'Tuk.'
'Untungnya saat itu aku tidak menarik tali bel itu,kalau tidak,bisa saja satu rumah ini akan heboh.'
Tiba-tiba dia sadar akan sesuatu. Kepalanya menoleh ke seluruh tempat menemukan seseorang yang tadi bersamanya menghilang.
"Elliot?"
'Dia pergi.'
****
Sruk sruk srukItu Elliot dengan suara gesekan sepatu boot nya yang tua dengan tanah yang kasar.
Duve tampak sedih.
Apakah benar jika aku meninggalkannya tadi?
Aku memutuskan untuk meninggalkannya sendiri di taman karena kupikir dia sedang butuh waktu untuk sendiri.
Apa dia merasa kesal dengan pangeran?
Tapi bukankah memang tiap hari dia selalu kesal dengan tunangannya itu?
Jadi kenapa perasaannya hari ini begitu buruk?
Biasanya saat ia kesal dengan pangeran,Duve akan selalu melakukan hal-hal menakutkan pada yang mulia.
Hmm.
Tidak. Ini agak berbeda.
Kalau tidak salah... kemarin malam Duve bilang ia tidak sengaja bertemu pangeran.
Apa gara gara itu?
Masa sih hanya karena itu?
Elliot manggaruk ubun ubunnya dengan wajah bingung.
Ditengah kebingungan yang tidak jelas ini,mataku tertuju pada poster di dinding bangunan tua di depanku.
Pasar lelang hadir malam ini!
Ah,iya benar!
Aku menjentikan tanganku sehingga berbunyi 'ctik'
Kenapa aku bisa lupa kalau malam ini ada pasar lelang. Senyuman lebar di wajahku tak bisa terhindarkan.
Mungkin saja aku bisa menemukan barang bagus disana.
Aku memang rakyat biasa yang bisa saja terlihat remeh jikalau aku datang ke tempat pelelangan.
Tapi...
Aku adalah sahabatnya Duve! Putri seorang Duke yang paling kaya di daerah ini!
Aku menggosok hidungku bangga dan berjalan riang ke rumahku,menantikan malam.
****
-Tbc
Thanks for reading my story♡
have a good rest today💤🧋a boba for you-
Have a beautiful day
🐾Good night.
.
.
「❛❛You Are Precious ❜❜ 」
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Mad Prince's Fiancè
RomanceAku memiliki raga tunangan putra mahkota yang tidak bisa bicara. Dalam novel aslinya yang berjudul "Only Me" dia memiliki karakter yang sangat busuk dan berakhir di bunuh oleh orang tak diketahui. Ia selalu mengusik kehidupan tunangannya dengan ber...