BAB9

1.8K 197 51
                                    

Brummm..... Ciittttt.....

Sebuah mobil terparkir di depan halaman mansion mewah dengan dua pilar yang tinggi. Dari dalam keluar lah sepasang paruh baya dengan bocah bantet di belakang nya.

Yap, mereka adalah Bagas Adinata Raimond dan sang istri Ayudya Cantika Raimond. Serta beban keluarga mereka Aldara Laqueena Raimond. Setelah perdebatan dan acara sedih-sedih itu namanya telah resmi memiliki marga  Raimond.

Berpisah dengan keluarga panti nya memang bukan hal yang mudah. Terlebih dia juga harus berpisah dengan babon nya yaitu Rey. Antara senang dan sedih, diatas kebimbangan itu Ara pun mau tak mau harus ikut orang tuanya tinggal di mansion Raimond.

"Rumah nya gede banget Dad, bisa buat kost-kostan 100 pintu ini mah." Ucap Ara dengan polos nya.

"Pasti dapet duit banyak ntar, biar ga susah-susah ngepet lagi. Yakan Dad?" Dengan tatapan lugunya ia menoleh ke arah Bagas.

"Mom kita ga salah anak kan ya mom?" Tanya Bagas pada istrinya.

"Gatau deh." Jawab Ayudya dengan mengangkat bahu nya acuh.

Tak disangka Ara sudah tak ada di belakang mereka lagi. Menghilang tiba-tiba seperti tuyul.

"Anak mu mana, Gas?" Tanya Ayudya panik.

"Itu anak mu juga, kita yang buat bersama pas malem Jum’at ya!" Ucap Bagas.

"Hah iya-iya terserah kau saja." Ucap Ayudya memutar bola mata nya malas.

Seketika mata Bagas dan Ayudya melotot tak dengan mulut terbuka saat menoleh ke arah pintu gerbang. Disana terdapat Ara yang sedang menempelkan selembar kertas. Dan lebih parah lagi dalam kertas tersebut tertulis 'DIKONTRAKAN KAMAR UNTUK DUDA KAYA, DENGAN TARIF 10JT PERBULAN. JIKA BERMINAT JANGAN HUBUNGI KAMI.' Begitulah isi nya.

"Bukan anak gua." Ucap Bagas dan Ayudya berbarengan sambil menepuk jidat mereka.
__________________________________________________

Hahhhhhhhhhhh

Helaan nafas keluar dari mulut kecil Ara. Jangan tanyakan bau nya seperti apa. Tubuh kecil nya ambruk di kasur yang sangat empuk dan lembut.

Mata bulat nya menatap langit-langit kamar dan menyusuri nya dengan seksama. Berbeda. Kata itu yang tepat untuk menggambarkan isi hati dan pikiran Ara. Hati nya masih belum menerima kejadian yang terjadi hari ini.

Banyak kejutan yang datang. Antara senang dan sedih menjadi satu. Senang karena ia bisa kembali ke keluarga kandungnya dan sedih karena harus meninggal abangsat nya, Rey. Karena selama ini, Rey lah yang menjadi penyemangat nya dalam menjalani sesuatu.

Sekarang ia harus terbiasa tanpa Rey. Meskipun ia bisa kapan saja mengunjungi Rey, tapi tetap aneh saja jika hari-hari nya akan dilalui tanpa Rey disisinya.

Ceklek

Bunyi pintu terdengar, tepat saat itu masuk lah Ayudya dengan baju daster ala emak-emak. Dengan tampilan ala kadar nya tanpa hiasan make up di wajah nya sungguh cantik sekali.

"Mommy Ara cantik, pantes aja Ara juga cantik." Ucap Ara mengpede.

"Sayang..." Ucap Ayudya sambil menghampiri Ara. Lalu duduk di tepi ranjang Ara.

"Mommy cantik." Ucap Ara polos.

"Hahaha terimakasih pujian nya sayang." Balas Ayudya sambil sedikit tergelak karena ucapan Ara.

"Tapi Ara lebih cantik dari mommy ehehe..." Lanjut Ara dengan cengiran nya.

"Dasar." Ucap Ayudya sambil menyentil jidat Ara.

Polos Queen AldaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang