Sabtu, 19 November 2016
"lex, jadi nggak? kalo jadi, jemput lah... dah siap ini"
"bentar, manasin motor"
obrol kami singkat melalui Whatsapp. Hari ini, alex pulang dari jakarta untuk sekedar menemuiku.
oiya, aku adalah dini, Andiny Pramistha Maharani. sekarang sudah bekerja jadi staff accounting di perusahaan tekstil yang cukup besar di wilayah jawa tengah bagian selatan. sedangkan yang ku ajak ngobrol saat ini adalah Aria Leksa Anggara, yang biasanya ku panggil Alex, dari tahun 2015 dia menjadi salah satu pegawai di sebuah perusahaan Agensi Iklan yang berlokasi di Jakarta.
"oiya, jemput di rumah mana nih?" tanya alex disela-sela dandanku.
"di rumah bokap aja" jawabku singkat.
entah bagaimana awalnya, papaku sekarang memiliki dua orang istri. Istri pertama, ibuku dengan aku sebagai anak satu-satunya. dan istri keduanya adalah seorang Janda dengan satu anak yang sekarang usianya sekitar 19 tahun bernama Rio, tapi sesuai dengan hasil diskusi kami sebelum menikah, kami sepakat untuk tidak tinggal dalam satu atap. cukup papa yang berpindah dari rumah satu ke rumah lain tiap 3 hari sekali.
* TIN TIIIINNNNNNNNNNNNNNNN * suara klakson yang sangat familiar keluar dari motor Alex. akupun segera bergegas untuk keluar setelah berpamitan ke mama. semenjak bekerja, aku justru tinggal di rumah untuk membantu pekerjaan mama kalau papa sedang ke rumah istri keduanya.
sekarang waktu menunjukkan pukul 10.14 WIB, dan kami berdua berencana untuk menginap di sebuah hotel yang berada di pinggir kota dengan motor Supra X warna hitam milik Alex yang dia miliki sejak dia masih SMA.
Kami ke hotel yang memang biasanya kami pakai kalau kami ingin saling melepaskan rindu, tentu dengan bumbu-bumbunya. Dan semenjak tinggal di rumah, selama tidak ada urusan pekerjaan, kalau tidak pulang sebelum jam 8 malam, mama pasti sudah sewot menghubungi siapapun yang terakhir kali terlihat bersamaku.
begitu pula hari ini, kami berencana untuk checkout sebelum magrib untuk selanjutnya makan malam sebelum alex mengantarkanku pulang.
----
19:22 WIB
"tante, ini alex bawain nasi goreng" kata alex mencoba manis kepada calon mertuanya yang kebetulan tidak sempat masak pada hari ini karena urusan yang harus dikerjakan.
setelah berbincang kecil menanyakan kabar dan pekerjaan, alex pun bergegas pamit pulang sedangkan aku kemudian bergegas untuk mandi yang kesekian kalinya pada hari ini.
"Ku dah mandi lagi lhooooooo... kamu mandi gaa??" godaku kepada alex sembari mengirimkan photo yang cuma mengenakan handuk yang bahkan tidak menutupi seluruh payudaraku.
"gak, tadi kan udah mandi, mager banget mandi lagi..."
"oiya, makasih lho ya tadi... lama dibelai liar banget tadi... haha" ucap Alex lewat WA.
" :( maaf deh lex, kamu nggak ilfeel kan sama aku?" jawabku ragu
"yeee... mana ada ilfeel, yang ada malah seneng, semangat dan antusias banget servis pacarnya... harus dipertahankan itu, hahaha" jawab alex membuatku lega, entah kenapa kadang aku nggak bisa membedakan ekspresi alex melalui chat WA saja sehingga sering terjadi salah paham kecil seperti ini.
"hehe, beneran kan? kamu gak bohong kan?" cobaku meyakinkan diri.
*ding*
suara notifikasi ada pesan masuk, yang kukira berasal dari alex dan segera ku buka, ternyata datang dari Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik, Jebakan, dan Kesalahan
Short StoryKisah Diny yang terjebak dalam keadaan yang serba salah gara-gara sebuah foto. bagaimana diny melewati dan mengakhiri ini semua?