"KANG YOHAN"
Semua akal sehat yang Gaon miliki seakan-akan telah hilang, dunia yang ia pikir akan kembali normal setelah Yohan kembali ternyata salah. Yohan telah pergi....
....Selama-lamanya, bersama dengan para bajingan itu.
Gaon menangis, meratapi seluruh kebodohan yang selama ini telah ia lakukan, andai saja waktu itu ia tidak meninggalkan Yohan, andai saja waktu itu ia teguh pada pendiriannya, andai saja waktu itu ia tidak mengkhianati Yohan, andai waktu itu ia percaya dengan Yohan, dan andai ia bisa menahan sedikit emosi dan mencari fakta lebih lanjut...... pasti semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti ini!
"KANG YOHAN.... TIDAK"
Gaon merasa hina, ia bedebah, ia pengkhianat, ia tak pantas untuk hidup di dunia... Ini semua terjadi karenanya. IA PANTAS UNTUK MATI, pikirnya.
"Kumohon... Kang Yohan kembalilah"
Para petugas penjinak bom segera mengevakuasi seluruh korban yang selamat, termasuk Gaon dengan kesedihannya. Dua orang dari mereka segera mencari kantung oksigen untuk diberikan kepada Gaon.
"Tuan Kim, kita harus segera keluar. Mari kubantu"
Gaon tidak mengatakan apapun, ia hanya duduk terdiam dengan tatapan kosong. Dunianya hancur, hatinya tak sanggup menahan semua ini.. lantas mengapa ia masih menerima kehidupan ini? Kenapa ia tak mati saja dengan ledakan tadi? Apakah tuhan ingin menghukumnya dengan cara ini? Apakah... Ini siksaan yang harus ia terima?
_
Terlihat Gaon yang sedang terburu-buru berjalan di dalam rumah itu, mencari seseorang yang amat berarti bagi Yohan "Elijah! Elijah!"
Ia tidak mendengar ada sebuah jawaban dari dalam. 'Apakah Elijah terluka? Tidak..Tidak mungkin' -batinnya
"Elijah!" Gaon membuka pintu itu secara paksa.. dan kekhwatiran semakin memuncak pada dirinya. Elijah tidak berada di dalam kamar tersebut
"Tidak..."
Gaon segera berlari menuju kamar Yohan, berharap jika ia dapat menemukan mereka disana.
"Kosong.."
Ketika Gaon ingin menangis, ia mendengar suara dari belakangnya, halus dan lembut
"Gaon... Aku mengkhawatirkan mu!" Suara itu... Suara yang selalu Yohan ingin dengar
"Elijah! Apakah kau baik-baik saja? Apakah semua disini baik-baik saja? Apakah ada seseorang yang ingin melukaimu?" Gaon bertanya dengan kepanikan yang sangat jelas.
Elijah yang mendengar itu seketika tertawa gemas pada Gaon, ia tersenyum dengan sangat indah.. namun hal itu membuat Gaon semakin merasa bersalah, bersalah karena telah melakukan hal yang paling berdosa seumur hidupnya... Mengkhianati kekasihnya.
"Elijah.... A-aku ingin meminta maaf kepadamu. Aku yang menyebabkan Yohan telah pergi, aku yang menyebabkan semua kekacauan ini. Bencilah dengan ku Elijah, salahkan aku saja atas semua ini, a-aku... Menyesal"
Air mata jatuh dari kelopak matanya, air mata penyesalan... Andai saja ia dapat memutar waktu kembali, pasti sudah ia lakukan dan ia akan memastikan untuk selalu berada bersama Yohan, selamanya.
"Kau tak perlu menyesalinya Kim Gaon, aku masih hidup"
Gaon membelalakkan matanya. Ia tak percaya dengan fakta yang berada di hadapannya sekarang. Itu adalah suara orang yang selalu ia ingin dengar... Suara dari orang yang telah ia khianati... Kang Yohan.
"Yohan... K-kau.. kau selamat!!! Kau bodoh sekali telah menipuku! Kau... Kau kembali"
Gaon segera bangkit dan berlari memeluk Yohan erat, ia menelusupkan kepalanya pada leher Yohan, menangisinya deras hingga ia tidak sanggup lagi untuk menangis.
"Yohan... Aku minta maaf kepadamu. Aku ingin memperbaiki semuanya... Aku menyesalinya aish"
Yohan tertawa mendengar umpatan Gaon di akhir kalimat, menurut Yohan itu sangat lucu.
"Gaon-ah... Lihat aku"
Yohan memegang pundak Gaon, memastikan bahwa Gaon merasakan rasa kasih yang Yohan berikan.
"Aku sudah memaafkan mu Kim Gaon, aku mengerti kenapa kau melakukan itu semua... Meskipun cukup sulit untuk bisa keluar dari tempat itu, namun aku yakin bahwa kau sangat pantas untuk kembali aku miliki. Gaon-ah, I love you, I miss you" ucap Yohan dengan tatapan tulusnya.
Gaon hanya terdiam, ia merasa bahwa dirinya jauh dari kata pantas untuk kembali bersama Yohan.
"T-tap-"
Belum selesai kalimat yang ingin Gaon katakan, tiba-tiba Gaon merasakan sebuah kecupan mendarat pada bibirnya. Kecupan yang sangat ia rindukan
"Gaon, aku tidak akan pernah menarik kata-kataku. Kau, adalah sosok yang pantas aku miliki. Dan aku mengerti, bahwa kau sangat menyesali perbuatan mu sampai-sampai nyawamu menjadi taruhannya... Aku memaafkan mu Kim Gaon, dan aku ingin kita kembali bersama" Yohan menarik Gaon dalam pelukannya, pelukan hangat dan romantis.
"Ehm.. sepertinya aku hanyalah angin disini. Ahh aku akan pergi saja"
Gaon dan Yohan segera melepas pelukan, mereka lupa jika masih ada Elijah disana.
"Kenapa berhenti berpelukan? Aku kan sudah terbiasa melihat kalian berpacaran... Lakukanlah hal yang ingin kalian lakukan. Tapi... Jangan lupa kunci pintu dan tutup semua jendela. Aku tak mau mendengar suara bising dari kamar kalian"
Elijah pun meninggalkan kamar Yohan, meninggalkan Yohan dan Gaon dalam suasana canggung.
"Ehm kurasa... Saran dari Elijah ada benarnya?" Yohan mendekati Gaon dengan senyum liciknya
"Yohan!!"
End.
_________________
😭🤘🏻
Jujur nih kalian ada rasa kek mau nampol Gaon ga si?
Demi apasih aku pengen banget tampol doi terus teriak "Plis buka mata anda Gaon!!"
😵
Tapi, seneng banget setidaknya kapal YoGa tidak karam karena... Kalian bisa lihat eps. 16 aja deh wkwk
Cus yang belom nonton drama, nonton yuk. Mari beri apresiasi yang tinggi untuk para pemain, staff, dan kru film yang sudah mengerahkan tenaganya dalam drama ini.
Gimanapun keselnya aku sama sunah, Gaon, Soohyun cuma tetep aja itu cuma karakter. Semua itu hanya fiksi, jangan Sampe kalian ngetag artis dengan komen kalian yang benci sama karakternya, simpen aja udah buat kalian sendiri... Hormati artis/aktor yang sudah memerankan tokoh dengan baik oke 😏🤘🏻.
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Judge - BxB [Bahasa] 18+
FanfictionSekiranya menceritakan keuwuan dari Kang Yohan - Kim Gaon Oneshot ✓ Fluff ✓ Mature✓