Jalanan mulai sunyi sepi hanya terdengar gonggongan anjing di luar sana. Gale Westleifer, gadis bersurai merah yang berusia enam belas tahun itu tengah mengasuh anak dari keluarga Ross yang berusia dua belas tahun. Terdengar bel rumah berbunyi. Gale mengintip dari jendala untuk melihat sebelum ia membukakan pintu. Bola matanya langsung berputar dengan malas ketika melihat Jane Aubrey, gadis langsing berambut pirang yang tengah berada di luar pintu.
Jane Aubrey adalah sepupunya Gale yang seumuran dengannya juga, namun hubungan mereka tidak cukup baik sebabnya Jane dan teman-temannya sering melakukan perundungan terhadap Gale saat di sekolah maupun di luar sekolah. Tanpa alasan, mereka merundung Gale yang dianggap lebih rendah karena hidup menumpang dengan keluarga Jane.
Gale sendiri bukan orang yang lemah karena ia bisa saja melawan, bahkan ia sudah cukup melawan kalau saja Jane tidak selalu mengancamnya. Gale juga mengingat bahwa biaya hidupnya masih sebagian dibantu oleh orang tua Jane semenjak orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat dan kini ia hanya tinggal berdua bersama neneknya. Kedua orang tua Jane, paman Lary dan bibi Lizzie juga tidak dermawan mereka membantu Gale karena terpaksa.
"What do you want?" tanya Gale dengan tak ramah kepada Jane.
"Seperti biasa, aku mempunyai PR trigonometri" jawab Jane dengan suara centil yang menjengkelkan itu.
Gale memutar bola matanya lalu mengambil setumpukan buku Jane. "All right" ucap Gale dengan singkat dan hendak menutup pintu kembali namun Jane menahannya menggunakan kaki.
"Apa ini caramu menyambut tamu?" sindir Jane.
"Look, I'm babysitting now and I want both of you to go and having fun Friday night sebelum mengecoh" ucap Gale yang terkesan mengusir.
"Tenanglah, kami hanya ingin meminum teh di sini" ucap Jane sambil menerobos masuk membuat Gale terdorong ke pintu. Brad masuk mengikutinya dan memberikan senyuman simpul kepada Gale namun Gale tidak membalasnya. Gale kembali menutup serta mengunci pintu lalu menuju ruang tengah.
Di ruang tengah sudah ada Jane dan Brad yang tengah berciuman di sofa namun di situ juga ada Stanley yang merupakan bocah yang diasuh oleh Gale. Stanley sedang duduk di meja makan dan fokus pada kegiatan menulisnya namun meski begitu tetap tidak pantas bagi Jane dan Brad melakukan itu di dekat bocah dua belas tahun. Gale pun memperingati sepasang kekasih itu untuk berhenti.
"Hey, apa yang kalian pikirkan?!" ucap Gale dengan nada tinggi. Jane dan Brad memberhentikan kegiatan mereka lalu Jane menatap Gale dengan tajam. "Ada bocah" lanjutnya dengan suara berbisik sambil menunjuk Stanley.
Jane memutarkan bola matanya lalu ia dan Brad terduduk di sofa dengan normal. "Kau membosankan. Pantas saja tidak ada lelaki lain yang mengencanimu" ejek Jane.
"Setidaknya aku tidak tidur dengan beberapa lelaki dalam satu malam" timpal Gale yang berbicara sambil melakukan pekerjaan.
Jane kesal saat mendengar itu. Ia pun berdiri dan berjalan mendekati Gale lalu menarik surai merah dari Gale hingga mereka berhadapan. "Katakan sekali lagi!" ucap Jane dengan tatapan mengancam sambil masih menjambak rambut Gale.
Gale mendongak sambil memegangi rambutnya yang kesakitan karena terjambak. "You hear what I say" ucap Gale dengan tegas tanpa takut yang membuat Jane makin marah dan hendak melayangkan tangannya pada pipi Gale namun beruntungnya Brad langsung melerai keduanya.
"Oke, cukup, kalian berdua" lerainya dari tengah. Jane terlihat kesal dengan sikap Brad dan mengira Brad membela Gale. Brad pun menenangkan Jane. "Kau bilang bahwa kita hanya akan meminum teh dan ingat bahwa ada bocah di bawah umur yang sedang menonton kalian dengan bingung" ucapnya. Di meja makan sendiri ada Stanley yang menatap keketiga remaja itu dengan tatapan polos dan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR STREET: 2019
HorrorSequel fiksi penggemar dari trilogi Fear Street: 1994, 1978, 1666. Bertepatan di kota kecil Sunnyvale, saat malam pesta halloween di sekolah menengah Sunnyvale berubah menjadi aksi kejar-kejaran dan pelolosan dari para pembunuh berantai yang diyakin...