Chapter 02: What's Wrong?

3 0 0
                                    

Pukul dua pagi, Zhiyu kembali menyalakan mesin mobilnya dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka, karena ia merasa bahwa istirahatnya sudah cukup. Jia-li dan Jiang Lian masih terlelap, Zhiyu pun tidak ingin mengganggu istirahat mereka. 

Jalanan yang ditelusuri oleh Zhiyu cukup sepi pada dini hari, mengingat bahwa ia mulai memasuki Kota Luzhou, dan siapa pula yang memulai aktivitas mereka pada pukul setengah tiga dini hari? Mungkin ada beberapa kendaraan-kendaraan besar yang beroperasi pada dini hari, namun untuk kendaraan golongan 1 seperti mereka akan sangat jarang beroperasi.

Mereka tetap berjalan ditemani oleh mentari yang mulai terbit dari timur, membangunkan kedua perempuan yang terlelap sejak dini hari. Dengan bola matanya yang membesar, Jiang Lian mengekspresikan rasa senangnya mereka yang mulai masuk ke daerah perkotaan. Mereka selalu melewati pinggiran hutan, sehingga Jiang Lian pun rindu dengan kehidupan kota yang belum ia tinggalkan selama 24 jam. Gedung-gedung tinggi pun terlihat dari kejauhan, Jia-li yang duduk di samping kursi kemudian hanya membuka sedikit kaca jendelanya.

"Kalian mau makan apa?" tanya Zhiyu.

"Mie, tapi kurasa mie siput juga tidak buruk," jawab Jiang Lian dengan antusias.

"Jangan, kita makan mie biasa saja," timpal Jia-li. Jia-li tidak ingin menanggung risiko bau tidak sedap maupun drama sakit perut karena salah makan, "kalau kamu sudah lapar, makan beberapa camilan dulu saja," kemudian Zhiyu pun menganggukan kepala tanda setuju.

"Baiklah," lalu Jiang Lian pun bergerak untuk mencari camilan yang akan ia makan untuk mengganjal perutnya, "apakah ini boleh dimakan?" tanya Jiang Lian.

Setelah melihat camilan yang dipilih oleh Jiang Lian, Jia-li pun menganggukan kepalanya untuk memberi tanda bahwa camilan tersebut boleh dimakan saat pagi hari. Kemudian mereka pun memakannya sembari mencari pasar atau toko makanan yang sudah buka. Pukul tujuh sudah berlalu, mereka akhirnya menemukan salah satu toko yang menjual berbagai macam makanan.

"Aku pergi memesan, kalian pergi cuci muka dan sikat gigi," kata Jia-li karena ia sudah terlebih dahulu menyikat giginya. Kedua sahabatnya meninggalkan ia sendirian untuk memesan makanan mereka.

"Selamat pagi. Mau pesan apa, nona?" tanya pemilik toko.

"Saya ingin memesan 1 mangkok bubur polos, dan 2 mangkok mie ayam," jawab Jia-li.

"Ada lagi?"

"Tiga gelas susu hangat, dan sepiring cakwe, terima kasih," jawab Jia-li.

"Totalnya 42 yuan," kata pemilik toko tersebut, kemudian Jia-li membayarnya dan meminta tolong untuk mengantar makanannya ke meja yang dekat dengan jendela.

Jia-li membayarnya dan duduk ke meja yang tadi ia sebutkan, sahabatnya pun menyusul Jia-li duduk di sana. Mereka tampak lebih segar dengan senyum di wajah mereka, ini pun membuat mereka lebih semangat lagi. Zhiyu tampak membawa tablet, dan melihat-lihat lokasi sekitar untuk menentukan kemana mereka akan pergi sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Yangshuo.

"Nona-nona, sarapan kalian sudah datang," kata pemilik toko dengan nampan di kedua tangannya, "apa yang sedang kalian lihat, nona?"

"Peta digital, tuan," 

"Kemana kalian akan pergi?" tanya pemilik toko tersebut lagi.

"Kota Yangshuo," jawab Jia-li, kemudian pemilik toko tersebut menunjukan sedikit ekspresi terkejut. Setelah itu, pemilik toko tersebut pun tersenyum dan mengatakan, "hati-hati dalam perjalanan kalian, karena kalian tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Semoga kalian sampai dengan selamat," dengan nada misterius yang membuat tiga sekawan itu penuh tanda tanya.

 Kemudian pemilik toko tersebut pun meninggalkan meja mereka, dan mereka segera menikmati sarapan mereka yang sudah datang. Walaupun mereka cukup heran, namun mereka tetap akan pergi ke Kota Yangshuo yang sudah mereka impi-impikan. Dentingan piring dan sendok yang saling bersentuhan mengiringi sarapan mereka hari itu. Mereka makan dengan tenang ditemani dengan hangatnya sinar mentari pagi.

***


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another Dimension of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang