bab 13

6.3K 843 141
                                        

Assalamualaikum
Haiii
Hello
Annyeong

Apa kabar ?
Semoga baik-baik aja ya
Dan yang sakit semoga segera sembuh

Hari ini Regan balik lagi buat nemenin kalian ✌️✌️

Happy reading

💚
👑

" Bang, tolong buatin susu buat adek-adek kamu ya, Bunda mau ke toilet dulu." pinta Renatha, pada putranya yang paling rajin membantu urusan rumah. Meskipun anak-anaknya ssudah remaja, Renatha tetap memberikan ketika putranya susu setiap pagi. Ia tidak mau berhenti memberikan ketiga anak kembarnya sampai mereka lulus SMA. Karena mereka masih tahap berlajar dan semua gizinya harus terus diperhatikan sebaik mungkin.

" Oke." Regan segera menyiapkan air hangat untuk membuat susu.

Meskipun sudah besar, ketihanya tidak pernah menolak permintaan, Renatha yang tetap meminta anak-anaknya meminum susu, vitamin dan minuman sehat lainnya. Ibu dengan tiga putra yang selalu mementingkan pertumbuhan anak-anaknya, terutama si bungsu.

" Bang, Bunda mana ?" Tanya Bara yang baru datang bersama Revan

" Lagi ke toilet, kayaknya Bunda mual lagi deh " jawab Regan sambil melakukan kegiatannya

" Ayah nyusul Bunda dulu ya, kalian sarapan dulu gapapa biar gak telat ke sekolahnya " kata Bara

Hari ini awal ujian nasional, mereka harus pergi ke sekolah tepat waktu. Karena Renatha dan Bara tak kunjung datang akhirnya Regan memutuskan untuk sarapan lebih dulu bersama kedua adiknya. hal sederhaanya yang mereka harapkan bisa selalu dilakukan setiap pagi.

Selesai sarapan mereka berangkat ke sekolah bersama karena permintaan Renatha, selama ujian Nasional berlangsung si kembar tidak di perbolehkan melakukan aktivitas di luar rumah. Regan tidak bisa pergi ke sekolah bersama Aquila karena gadis itu juga mengatakan tidak perlu menjemput karena akan di antar sang kakak.

" Bang perasaan lo ke Aquila apa ?" Tanya Revan tiba-tiba

" Temen biasa." jawab Regan santai, ia selalu saja diserang dengan pertanyaan mengenai hunungannya dengan Aquila. Padahal sudah jelas-jelas mereka hanya berteman biasa, hanya saja Regan memang memberikan lebih banyak perhatian untuk Aquila. karena dia merasa gadis itu sangat spesial.

" Tapi kok lo posesif sama dia si bang, lo gak takut dia salah mengartikan perlakuan lo selama ini sama dia? Terus kalo seandainya Aquila ternyata suka sama lo tapi lo enggak gimana ?" Rain bertanya panjang lebar.

Rain masih tak habis pikir dengan Regan yang selalu bersikap seakan Aquila adalah gadis yang di cintai. Tapi masih menjawab Aquila hanya di anggap sebagai teman biasa.

Regan hanya diam tak menjawab perkataan adiknya, ia lebih memilih fokus menyetir karena tidak ingin memberikan jawaban apapun. Sulit rasanya memberikan jawaban yang ia rasakan, karena ia sendiri tidak bisa menjabarkan perasaannya pada Aquila. Ia tak mau kehilangan gadis itu dan tidak mau melihat ada yang menyakitinya.

Selama ujian berlangsung Regan tak bisa fokus karena perkataan Rain yang cukup mengganggu pikirannya. Selama ini ia juga terlalu posesif pada Aquila tanpa ada penjelasan yang jelas. Ia hanya menekankan bahwa Aquila adalah gadis yang ia lindungi.

" Gan lo kenapa dari tadi kaya banyak pikiran gitu?" Tanya Arnold

" Gapapa, ayo cabut " ajak Regan

Setelah ujian Regan dan kedua adiknya segera pulang seperti yang Renatha katakan, tiba-tiba di tengah perjalanan ada segerombolan orang menghadang mereka. Revan mengernyit bingung karena tak mengenal mereka sama sekali. Yang jelas bukan musuhnya yang selalu mencari perkara dengan dirinya.

Cinta dari SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang