Di sebuah bandara terdapat delapan gadis sedang menunggu kepulangan seseorang yang selalu mereka rindukan dan kedatangan kehadirannya. Disinilah mereka menunggu kepulangannya setelah di beritahu kabar darinya.
Bukan mereka kalau tidak menjadi pusat perhatian. Dimana pun mereka berada pasti akan menjadi perhatian banyak orang. Termasuk disini sekarang mereka berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitar bandara.
Tetapi mereka acuh tak acuh untuk menanggapi semua tatapan orang-orang itu. Sampai akhirnya mereka menunggu dengan lama. Salah satu dari kedelapan gadis tersebut mengeluarkan suara.
"Kak Rene, perasaan kita nunggu udah lama banget kok belum datang-datang juga ya."
"Iya nih kak, ada kali dua jam-an disini" seru gadis lainnya.
"Jangan jangan anak nakal itu ngerjain kita, bilangnya mau datang sekarang tapi ternyata malah besok" ujar gadis bermata kucing.
"Oke tunggu, aku coba hubungi dia" Jawabnya sambil mengeluarkan ponselnya.
"Speaker kak, biar kita bisa dengar"
Gadis yang mengeluarkan ponselnya segera mencari kontak nama yang dicarinya. Setelah ketemu ia langsung memencet nomornya.
Panggilan itu tersambung tetapi tidak diangkat. Sekali lagi ia mencoba menghubungi nomor nya. Tetapi tetap diangkat.
"Duh, anak itu kemana ya. Udah sampai atau belum." Ucap gadis tertinggi.
"Ya udah dong, buktinya aku ada disini." Tiba-tiba saja dari belakang mereka terdengar suara berbicara membuat mereka terkejut.
"AAAA!!" Semuanya berteriak termundur dan berbalik untuk melihat pelaku yang mengagetkan mereka.
Lebih mengejutkan nya lagi ternyata orang itu adalah sosok yang mereka nanti-nantikan kehadiran nya.
"Wannie!" Ujar mereka serentak.
Mereka memandang orang di depannya dari atas kepala sampai ujung kaki.
"Halo Rene, Seul, Jen, Jis, Joy, Rosé, Lis, Yer." Sapanya dengan senyum cerah yang mampu menyinari gelapnya dunia ketika malam hari.
"Wannie!!!" Mereka melemparkan dirinya ke pelukan orang di depannya. Orang itu menerima pelukan mereka. Terjadilah pelukan kelompok.
"Huhuhu Wannie kami merindukan mu"
"Tapi aku enggak" jawabnya tersenyum menggoda.
Tak-!!!
Kedelapan gadis tersebut melayangkan sebuah jitakan di kepalanya.
"rasakan ini" ucap mereka.
"Sakit tau" ringisnya.
"Bodo amat"
"Eh Irene, apa kabar?" Serunya mengalihkan pembicaraan.
Pak-!
"Aku lebih tua dari kamu Wan" kata Irene memukul bahunya.
"Oh iya lupa, maaf kak udah kebiasaan soalnya hehe" ucapnya dengan cengiran khasnya.
"Jangan di jadikan kebiasaan kita semua lebih tua daripada kamu."
"Cuma beda beberapa bulan" gumam pelan Wendy.
"Apa kamu bilang ?"
"Aku enggak bilang apa-apa, kakak salah denger kali."
"Kakak kita pulang aja yuk, capek aku" ujar Wendy.
"Sini dek, aku bawain kopernya"
"Ga usah kak Jis, biar aku aja" tolak halus Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR NAUGHTY SISTER
FanfictionKepulangan sang adik membuat saudara-saudaranya bahagia, tapi tidak dengan kenakalannya. ›Pict: Pinterest ›Cover edit by: me ›Edisi sayang adik