Suicide Maniac & Workaholic

33 4 2
                                    

" hai gadis manis maukah kamu melakukan bunuh diri ganda bersamaku "

.
.
.


Dazai mengangkat kaleng birnya ke atas seolah sedang mengajak minum kawannya yang telah beristirahat dalam damai.

" 4 tahun telah berlalu.. dan selama itu pula kamu tertidur tenang dibawah sini.." mata Dazai kembali mengembun lalu menegak bir kalengnya hingga habis.

Dazai kembali menatap langit biru di atas sana melihat beberapa burung camar bertebangan dengan bebasnya. Membuatnya sedikit iri karena bisa terbang bebas kemanapun tanpa terikat sesuatu.

" seadainya saja.. aku bisa menolongmu saa itu.. apakah aku akan tetap bekerja di Port mafia atau bekerja di tempat lain.."

Dazai lalu berdiri dan membersihkan kotoran yang menempel di celananya.

" apa kamu akan membuka kedai kare.. lalu kami berdua menjadi karyawanmu.. ahaha jika Ango mau sih.." kekeh Dazai mengingat status Ango yang merupakan salah satu pejabat di Pemerintahan.

Melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya Dazai sedikit menyergitkan alisnya.

" sepertinya aku harus segera kembali ke kantor.. jika tidak Kunikida akan sangat berbahaya.. aku akan kembali lagi nanti.."

Saat berbalik badan Dazai justru melihat sesosok gadis yang berjalan hendak meninggalkan kompleks pemakaman. Warna rambutnya yang mirip Odasaku entah kenapa dirinya harus mengejar gadis itu.

***

" ah jika tidak salah makam Nii-san berada di dekat pohon besar itu ya.."
dengan langkah pasti dirimu melewati satu persatu makam di sana.

Tep.

Mendapati sesosok orang lain di depan makam Nii-san membuatmu menghentikan langkah kaki, dan berpikir lebih baik besok saja untuk berkunjung. Dirimu tidak ingin menganggu momen sakral orang itu dengan kakakmu hingga tidak tau kapan akan selesai.

Dengan langkah perlahan kamu meninggalkan kompleks pemakaman.

" tunggu.. "

Langkah kakimu terhenti saat orang yang tadinya berada di makam Odasaku memanggil dirimu.

" hei tunggu aku.. bisakah kamu berhenti sebentar...?" pintanya padamu yang akhirnya membuatmu berhenti.

Suara langkah kaki Dazai kian mendekat dan kini melewatimu dan akhirnya berhadapan.

" aku tadi tidak sengaja melihatmu.. dan warna rambutmu membuatku teringat terhadap sosok sahabatku.."

Ucapan Dazai tentu saja membuatmu semakin was-was, terlebih dirimu lupa untuk mewarnai rambutmu yang mirip dengan Nii-sanmu.

" ah aku kerabat jauh Odasaku-san.. saya datang ke sini ingin berkunjung makamnya.." dustamu mengenai statusmu pada pria yang ada di hadapanmu.

.
.
.

Dazai hanya mengangguk. " aku tidak tau jika Odasaku memiliki kerabat..? "

" aku baru kembali dari L.A karena perkejaan.. dan baru saat ini aku baru bisa kembali ke Jepang.." balasmu senatural mungkin.

Namun jawabanmu malah membuat pria yang ada dihadapanmu semakin
mendekat.

" benarkah aku jadi semakin tertarik dengan pekerjaanmu itu.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Girls x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang