PROLOG

23 1 0
                                    

"Gue pamit."

"Tapi kita belum pergi ke alun-alun kota, itu impian kita saat sudah besar kan?" ucap gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

"Gue akan balik El, gue pergi untuk pulang."

"Jangan lupain janji kita," ujar cowok itu mengacak-acak rambutnya. Sakha Aditama Pramudipta.

"Kalau ingkar, gue benci sama lo!" sentak gadis itu. Ellany Andriana.

***

Ketika ada luka namun di tumpuk luka lagi, rasanya aku sudah menyerah dengan semuanya.

Kenangan bahagia kita tak mampu menjamin kisah kita berakhir bahagia pula. Karena nyatanya, lika-liku kehidupan justru mengucapkan selamat datang di antara kita.

Semua janji indah kita tak bisa menjamin kebersamaan yang selalu kita dambakan. Hanya ada dua pilihan, hidup tragis dan mati tragis.

Sekarang kita perlu ketahui, ikhlas itu bohong, yang benar adalah terpaksa.

***

Jangan simpulkan bahwa prolog ini mewakili keseluruhan ceritanya. Mari baca dulu.

Tbc.

Is Lost! [ON GOING]Where stories live. Discover now