Jeongwoo membuka matanya yang menampakkan plafon putih. Matanya mengabsen benda benda sekitar. Rumah sakit.
Pandanganya kurang jelas, tapi ia mampu merasakan jika kedua orang disana yang memasang raut muka bahagia.
"Dokter dokter! Kak panggil dokternya ayo kak" ucap seorang wanita paruh baya
"Iya ma iya" jawab seorang pemuda yang langsung terlihat keluar kamar
Wanita paruh baya itu menangis, ia menggenggam tangannya erat
"Woo? Kamu udah bangun? Woo? Kamu bisa-"
"-mohon maaf ibu, permisi, saya mau periksa keadaan anak ibu" ucap dokter yang membuat wanita paruh baya itu mundur bersama seorang pria yang tak jauh selisih usianya dengan dirinya
"Anak ibu sudah bangun dari masa koma. Mohon untuk didukung masa penyembuhannya dengan minum obat secara teratur, dan istirahat yang banyak untuk cepat pulih kembali"
"Terima kasih dok, terima kasih"
"Iya ibu, sama sama, kalau begitu saya tinggal dulu"
"Jeongwoo.. nak-"
"-Ma, Jeongwoo nya perlu istirahat dulu ma, barusan aja dokter bilang"
"Iya mama juga tau, makanya kamu diem dulu ih, belum selesai ngomong juga"
"Woo, mama sama kakak bakal gantian nemenin kamu disini, kamu istirahat dulu ya, nanti kalo butuh apa apa tinggal bilang aja. Mama pulang dulu, mau bikinin roti bolu kesukaan kamu, ya?"
^^^^^^^^^^^^^^^^^^
"Bang kyu?"
"Eh iya, napa Woo?"
"Emm.. sebenernya gue kenapa si?"
"Lah? Linglung tiba tiba ni anak?"
"Bang gue serius"
"Hehe iya iya iya, gue kasih tau ya"
"..."
"Ihh malah diem aja ngeselin dasar"
"Panjang banget, pokok inti cerita mama ditelfon gitu sama orang, dikabarin lo tuh kecelakaan ga jauh dari rumah, terus untungnya banyak saksi mata sama yang nolongin, yang nabrak lo juga waktu itu mabuk, jadi langsung sidang deh minggu lalu kelar si pelaku masuk penjara"
"Gue disini udah berapa lama?"
"Sebulan"
"Hah?!"
"Iya, kalo lo tau mama tuh nangis mulu sebulan ini, bahkan lo sadar mama malah tambah nangis, bedanya ini tangis bahagia"
"Merasa bersalah gue"
"Ngerepotin lo emang"
^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sudah seminggu setelah Jeongwoo sadar ia mulai bisa menjalankan aktifitas biasanya dengan normal
"Besok udah masuk sekolah lagi gue, hhhh mau hangout dulu deh"
Jeongwoo kedepan dan melirik motor hitam junkyu. Yang mirip motor yang ia pakai malam itu
Selepas pulang dari sekolah hujan deras mengguyur daerah menuju rumah Jeongwoo tiba tiba.
Jeongwoo memutuskan untuk menepi sebentar untuk menunggu hujan sedikit lebih reda.
Jalanan sangat licin dan hawanya menusuk kulit Jeongwoo. Dingin
Sudah hampir pukul sembilan kini. Jeongwoo sedang menyelesaikan rapat ekskul yang ia pimpin.
Musik.
Hingga baru saja hujan mulai reda dan Jeongwoo menjalankan motornya, tak sadar jika di arah yang berlawanan terdapat motor yang melaju pesat juga hingga
Jeongwoo terpental akibat benturan kedua motor yang membuat kerumunan orang mendekat, banyak saksi atas kejadian tersebut, karena banyak orang yang menepi juga.
"Gila gila gila"
Jeongwoo tiba tiba mengingat kejadian itu hingga ia kini bernafas terengah engah
Ga deh, mending jalan aja gue.
Jeongwoo jalan hingga bertemu jalan raya. Ia memutuskan untuk ke cafe tak jauh dari tempatnya berdiri
Brugh -seorang ibu berjalan mundur usai keluar dari indoapril hingga menatap badan Jeongwoo dan menjatuhkan kantong indoapril disana
"Eh eh maaf mas"
"Oh iya gapapa, saya bantu bu"
Jeongwoo dan gadis tersebut berdiri usai membereskan belanjaan yang jatuh
"Makasih banyak nak"
"I-iya sama sama bu"
"Tadi saya sambil nyari kartu ATM, kayaknya jaruh disekitar sini, eh terlalu fokus nyari jadi ga liat masnya"
"Hehe, iya bu gapapa, udah ketemu kartunya?"
"Nah itu mas, belum"
"Warna biru bukan bu?
Disebrang jalan gadis itu tersenyum lembut melihat Jeongwoo yang tengah membantu sang ibu
"Ih ngapain jadi liatin Jeongwoo si" pikirnya dan langsung lanjut berjalan
^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Seorang wanita yang terlihat seumuranya ikut panik hingga reflek mendekat dan mengecek keadaan Jeongwoo
"Woo? Woo? Ka-kamu? Kamu masih sadar? Woo? Woo tolong kamu tahan dulu ya, tetep sadar dulu ya, jangan sampe merem pokoknya" ucapnya lembut pada Jeongwoo
"Pak bu tolong, tolong panggilkan ambulance dan polisi secepatnya" ucapnya dengan suara yang mulai bergetar
Ingatan Jeongwoo tiba tiba berputar saat melihat sosok gadis yang ikut mengantri di stan yang sama.
Stan tteokbokki.
Jeongwoo kini berada di pasar malam.
Next~>
Komen dong :))
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE | Jeongwoo Jihan
أدب الهواة[Uncontinued] Kisah tentang sebuah kata 'Chance' yang sebaiknya dimanfaatkan dengan baik. Karena ia tidak muncul terus-terusan Ft Treasure Jeongwoo Weeekly Jihan Enhypen Jungwon