2. Kak Derren

23 4 2
                                    

Ada typo kabarin ya!

Happy reading♡

***

"Jangan lupa kerjain ya!" Perintah guru yang memiliki paras ayu itu.

"Siap bu!!" Jawab para murid serentak.

"Istirahat masih lima menit lagi, tapi kalian boleh istirahat sekarang berhubung ibu udah selesai ngasih materi sama tugasnya" ia tersenyum membuatnya terlihat semakin cantik.

"Ibu emang the best" ucap salah satu murid laki-laki di bangku paling belakang, mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Haha bisa aja kamu, yaudah ibu permisi ya" kemudian guru itu pergi dari kelas X IPS 3.

"Kenapa cantik banget sih?" Gumam Agni cemberut, ia memang selalu merasa insecure jika melihat guru yang satu itu.

"Udah udah, jangan cemberut, lo juga gak kalah cantik kok" Rista mengelus punggung sahabatnya sejak kecil itu.

"Ah ngeselin, padahal gue selalu ngerasa biasa aja sama fisik gue, tapi kalo udah liat tuh guru... Beuhhh rasa insecure gue mengoar-ngoar"

Rista terkekeh "Lebay lo, ayok kantin" ajaknya.

"Ayo lah"

Kemudian mereka berdua mulai berjalan menuju kantin dengan Agni yang tak henti-hentinya terus mengoceh, Rista hanya menghela nafas, mencoba sabar.

Brukk

"Aduh Rista!! Pantat gue sakit!!" Pekik Agni saat terjatuh ke lantai, ia benar-benar tidak memperhatikan jalan.

"Bwahahahaha" Rista tertawa kencang melihat kondisi sahabatnya itu "mampus, banyak bacot sih, ayo bangun" Ia membantu Agni untuk bangun, sesekali tertawa.

"Gila, siapa yang naro tembok disitu sih?" Kesal Agni, ia terus mengusa-usap pantatnya.

"Tembok diem lo salahin, lo yang gila" Ia menjitak pelan kepala Agni.

"Riss gendong dong, males jalan" Pinta Agni memelas.

"Ogah lah, enak aja lo"

"Lagian kenapa kelas kita jauh dari kantin sih, kan harusnya bla bla bla...." Lagi-lagi gadis itu mengoceh sendiri.

"Tau gini gue ke kantin bareng bebeb aja njir" Gumam Rista.

Brukk

"Ristaaaaa!!" Lagi-lagi Agni terjatuh, tapi kali ini bukan tembok yang ia tabrak, melainkan orang.

"E-eh maaf kak temen gue emang rusuh" Rista mewakili Agni untuk meminta maaf.

"Iya gapapa" ia tersenyum tipis "sini  gue bantu bangun" Ujarnya sambil mengulurkan tangan pada Agni yang masih terduduk di lantai.

Agni menerimanya uluran tangan laki-laki itu, lumayan tangan cogan.

"Agni ya?" Tanya laki-laki itu.

"Iya kak, kok tau?" Heran Agni.

Lelaki itu mengusap tenguknya, canggung "Ah... Itu... Tau dari temen"

Gue Minder !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang