satu bulan kemudian..
Kedai ramyeon terkenal di wisata pantai Naksan sedang ramai pengunjung. Berhubung pemilik kedai tersebut bernama Jang Na-Ra, maka kedai ramyeon itu pun bernama Ramyeon Ra-Ra. Tulisannya terpampang nyata di bagian atas kedainya, tak lupa dengan hiasan lampu di sekelilingnya sehingga siapapun mata yang memandang akan langsung melihat dengan jelas keberadaan kedai tersebut.
Setiap weekend memang selalu ramai pengunjung, sampai-sampai pegawainya saja kewalahan mengantar-jemput makanan kepada pelanggan. Seperti Lee Hyun-O yang sekarang sedang sibuk mengantarkan berbagai pesanan kepada meja pengunjung. Tentu saja dengan senyuman nya yang tak pernah luntur.
"Wahh terimakasih banyakk," ucap meja nomor satu.
"Iyaa, selamat makan!" jawab Hyuna sambil tersenyum manis.
Lee Hyun-O atau yang lebih akrab dipanggil Hyuna oleh Na-Ra –pemilik kedai ramyeon itu– . Keduanya sudah saling mengenal selama satu bulan lebih, namun entah mengapa baik bagi Hyuna ataupun Ra-Ra tidak pernah merasakan kecanggungan sejak pertama kali bertemu. Justru mereka langsung saling akrab dan bercerita tentang kehidupan masing-masing.
"Tolong antarkan ini ke meja 3," ujar Na-Ra serius.
Hyuna yang sedang merapikan sedikit rambutnya pun meraih nampan berisi dua mangkuk ramyeon berukuran besar.
"Siap eonnie!"
Kalau boleh jujur memang melelahkan, bekerja seperti ini sangat membutuhkan effort lebih bagi Hyuna. Mengingat bagaimana dahulu kala ia masih menjadi seorang sekretaris–
–lebih tepatnya saat jiwa nya yang dulu, atau sosok asli dari Hyuna yang bernama Seo Jae Hwa itu.
Namun Hyuna lebih menyukai kehidupan barunya yang sekarang. Kehidupan sederhana yang jauh dari kata mewah atau foya-foya. Hanya bekerja di kedai Ra-Ra dengan penghasilan yang tentu saja jauh berbeda dari pekerjaannya yang dahulu sebagai sekretaris.
Tapi sekarang Hyuna paham. Semua bukan hanya tentang material, semua bukan tentang uang. Ia hanya ingin bebas bekerja, tanpa kekangan atau tekanan apapun dari atasannya. Memiliki seorang bos yang sekaligus ia anggap kakaknya membuat Hyuna sadar bahwa kehidupan seperti inilah yang ia butuhkan sekarang.
Persetan tentang permasalahannya dengan Jayden atau pekerjaan, Hyuna kini lebih memikirkan bagaimana dan harus kemana ia melanjutkan hidup. Karena mustahil jika harus tinggal selamanya di pantai Naksan, mengingat niat awal wanita itu yang hanya ingin berlibur dan melepas penat saja.
Dan yang terpenting sekarang baginya adalah menikmati hidup. Hanya itu, tidak lebih.
"HYUNAA!" panggil Lee Taeyong.
Ah iya, dia adalah kekasih Jang Na-Ra. Kebetulan lelaki bermarga Lee itu memiliki fasilitas untuk para wisatawan pantai Naksan. Ya tentu saja harus dengan menyewa, seperti papan selancar, penginapan, atau bahkan sampai mobil van. Dan Hyuna memang sudah akrab dengan Taeyong, yang kebetulan sudah ia anggap sebagai teman juga.
Hyuna melepas apron di tubuhnya, lantas mengikat ulang rambut yang sudah berantakan sejak tadi. Wanita itu berlari kecil menghampiri Taeyong yang baru saja selesai berselancar.
"Aku lupa, satu jam lagi ada wisatawan baru yang menyewa mobil van ku, tolong kamu antarkan itu nanti," ucap Taeyong sambil mengibaskan rambutnya yang basah.
"Siapp!!"
Taeyong hanya tersenyum melihat antusias Hyuna yang begitu mengesankan.
"Kau ini selalu ceria, sampai aku dan Na-Ra bingung apa kau ini tak bisa menangis," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catastrophe | Na Jaemin
Fanfic"Tak peduli seberapa banyak kepribadian kamu, aku akan tetap cinta kamu" Begitulah ucapan sosok lelaki yang selalu terngiang dalam benaku. Bahkan setelah bertahun-tahun kejadian itu melanda. Dia Na Jaemin, atau yang sering aku panggil Nana. Sosok y...