Prolog

7.6K 1.2K 156
                                    

Sejauh mana kita bisa mencintai di dunia yang fana dan penuh kekeliruan ini?

Pernahkah terlintas dalam benakmu untuk membalas perasaanku?

Di tengah kerumunan mimpi dan harapan, aku berdiri sendirian, merenungi setiap jejak langkah yang telah kutempuh.

.

Berapa banyak lembaran yang telah diisinya, hingga kau sungkan menulis lembaran baru?

Setiap helai kertas menjadi saksi bisu dari harapan yang menggantung di ujung pena, namun selalu terhenti sebelum sempat merangkai kata-kata.

.

Tidak seharusnya aku melangkah sejauh ini.

Dari awal, aku seharusnya tidak mencoba mendekatimu, tidak memaksakan sesuatu yang sudah jelas tidak mungkin terjadi.

Setiap langkah yang kuambil semakin menenggelamkanku dalam ilusi indah yang kian pudar seiring waktu.

Seharusnya aku sadar bahwa rasa ini tidak untuk dipertahankan, rasa cinta yang berada pada posisi yang tidak seharusnya.

.

Begitu sesak.

Udara yang kuhirup terasa berat, seakan-akan setiap tarikan napas dipenuhi oleh ketidakpastian dan keraguan.

Lantas, bagaimana seharusnya aku bertanggung jawab untuk rasa ini?

Shouldn't BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang