1

448 82 13
                                    

"Doy, dicari kakak kelas di lapangan!"

"Ha?"

Doyoung yang tengah makan bakso di kantin bersama Hyunsuk dan Junghwan melongo. Dosa apa dia, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba dicari sama kakak kelas. Doyoung menusuk sisa baksonya dengan garpu lalu berdiri, jalan menuju lapangan.

Di lapangan sudah banjir lautan siswa siswi beraneka ragam. Ada yang masih rapi baru keluar kelas, ada yang sudah buncit kenyang, ada yang penuh keringat baru selesai olahraga. Doyoung yang notabennya tidak suka keramaian jadi pusing tiba-tiba.

Di tengah lapangan sudah berkerumun antara tiga sampai lima laki-laki sebaya Doyoung. Ada tiga orang yang membawa baliho sebesar papan mading yaitu Jeongwoo, Junkyu dan Jaehyuk, lalu ada juga yang bawa coklat sekeranjang besar itu Yoshi dan Jihoon, ada satu yang hanya berdiri diam membelakangi Doyoung.

"Woi, to, itu si anu!" Jeongwoo nunjuk-nunjuk heboh ke arah Doyoung. "Dateng-dateng!!"

Haruto membalik badannya, bertukar pandang sejenak dengan Doyoung yang sedang mencerna keadaan.

Krek... kertas yang nutup papan itu kebuka. Memperlihatkan tulisan:

DUYONG MAU JADI PACARNYA HARTO GAK??

Haruto melotot, merasa malu dengan kelakuan teman-temannya. Gimana tidak, sudah pinjam papan mading kelas 11, sekarang ini mereka salah nulis nama. Yang benar saja?!

Siswa-siswa lain yang ada di sekitar Doyoung, dorong-dorong bahunya buat mendekat ke Haruto.

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!"

Junghwan dan Hyunsuk yang baru datang, kaget mendengar temannya baru saja ditembak school crush alias remaja laki-laki yang disukai seantero sekolah.

Haruto melihat Doyoung berjalan ke arahnya lantas menggaruk tengkuknya canggung. "Sorry ya, Doy. Nama lo salah disana." Bisik Haruto. "Emang mereka rada bodoh." Sesalnya.

Doyoung tertawa pelan. Dia bingung harus memberi respon apa. Apa Doyoung harus menolaknya? Mereka, kan tidak saling kenal. Tapi, kalau Doyoung lihat lagi, dari matanya Haruto, laki-laki jangkung di depannya ini tulus. Tulus mencintainya.

Haruto mengulurkan tangannya, memberi izin Doyoung untuk genggam tangannya jikalau Doyoung terima perasaannya.

"Lo boleh nolak gue." Ucap Haruto.

Doyoung menggembungkan pipinya, "Oke,"

"Oke apa?"

"Aku enggak mau."

Haruto sudah hopeless. Dia cuma mengangguk, terus turunin tangannya.

"Yah, penonton kecewa." Teriak Jaehyuk dari belakang.

Belum sepenuhnya tangan Haruto turun, Doyoung cepat-cepat genggam tangan Haruto erat.

"Enggak mau nolak maksudnya."

"Eaaa..."

Lapangan seketika kembali ricuh. Sibuk menggoda dua remaja yang baru saja menjalin hubungan.

Kalian harus tau, hari ini perut Doyoung dan Haruto sama-sama di isi kupu-kupu. Senyuman bahagia sama-sama tercetak dikeduanya. Haruto mendekat, kemudian merengkuh Doyoung dalam dekapannya.

Mulai detik itu, suara detak jantung Haruto yang berirama, menjadi suara favorit Doyoung.

==

Aku revisi guys
Aku mau pakai bahasa yang baku aja biar lebih enak

Detak • HARUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang