⩩ MEREKA LARI BERSAMA.
SERPIHAN EMBUNNYA MENYENTUH UJUNG PELUPUK. Menciptakan sensasi dingin ketika tangan tanpa sarung bertemu langsung dengan angin. Rasanya menusuk tulang, menembus pori-pori serta mengoyak daging. Bertanya dalam hati, apakah taruna di samping tak merasa beku?"Kamu gila? Sebentar lagi akan turun salju, dan kau mengajakku pergi keluar?"
Puan menoleh. Guna menatap langsung taruna dengan daksa jangkung yang menyeringai.
Akibat ocehan puan yang mengomentari perihal kegunaan jas, yang seharusnya dipakai, Haruchiyo tanpa berpikir dua kali langsung memakainya. Dikancingkan juga, agar terlihat lebih rapi. Seharusnya memakai jaket, namun sayang Haruchiyo keras kepala menolak hingga kini ia menyesal.
"Memang kenapa? Kan ini namanya PDKT."
Adiratna memutar bola matanya jengah.
Masa pendekatan ya masa pendekatan. Namun tidak begini juga.
Rasanya seakan tubuh hendak membeku bila berada di luar sedetik lagi. Mungkin efek berdiam diri dalam ruang bernuansa putih terlalu sering, yang membuatnya jarang secara langsung menginjakkan kaki di luar, (Name) tak terbiasa jalan begini.
"Dokter kedinginan?"
"Bukankah sudah jelas?"
Jalanan cukup kosong sekarang. Ditambah Haruchiyo yang tak membawa mobil, membuat mereka harus berjalan cukup jauh.
Tanpa tujuan, hanya berputar dan berjalan tanpa arah.
Haruchiyo menyapu pandang sekitar. Tak sedikit yang melirik, guna memastikan apakah benar taruna dengan surai merah muda adalah sosok kriminal. Ragu mendekat, juga enggan melapor. Hanya berpaling muka dan bersikap seolah tak ada apa-apa.
Taruna lantas mengulurkan tangan. Menyentuh karantala yang sama dinginnya, kemudian ditarik mendekat. Daksa yang mengenakkan hak sedang goyah pertahanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐈𝐃𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓! sanzu
Fanfiction博 sanzu haruchiyo 客 ━━━━━━━━━━━━━━━ ❝ haruchiyo tidak dapat mengalihkan durjanya yang menilas bekas dalam kalbu ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━ 𝙉𝙊𝙏𝙀 ! ⩩ gifs is not belongs to me ⩩ 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 © �...