part 1

715 56 2
                                    

"Aku tidak ingin sekolah di sana, membosankan"

"Xander, dengarkan ayah, kau tahu ayah sudah lama ingin memasukkanmu di sekolah yg terkenal dan kau menolaknya"

"Tapi ayah..."

"Itu membuat ayah kecewa"

"Tapi ayah kita tidak memiliki biaya untuk itu, lebih baik aku membantumu saja dari pada aku masuk ke sekolah itu, membuang biaya"

Sam menghela nafas, "Hah, dengarkan ayah, Kau tidak perlu khawatir tentang biaya, ayah masih memiliki tabungan dan kau murid yg pintar, kau mau kan mengikuti permintaan ayah??"

Xander tampak berpikir dan melihat wajah yg penuh keriput itu dengan sendu walaupun dirinya sangat jengkel ketika melihat ayahnya sangat pandai merayunya.

"Baiklah, aku akan sekolah di sana, tapi"

"Tapi apa??"

"Ayah tidak perlu menjemputku sejauh itu, aku akan pulang sendiri"

"Baiklah" Sam tersenyum senang saat anaknya mengikuti apa yg ia inginkan di masa tua ini.

Yap, dia bernama Xander Daecon anak yg terlihat murung dan keras kepala namun memiliki pikiran dan akal yg sangat cerdas, bahkan ia sering di juluki manusia yg Genius dan kerap beberapa temannya sangat iri dengannya dan satu lagi dia jarang berteman atau pun dekat dengan seseorang dan sangat tertutup.

Dia tinggal bersama ayahnya sejak ibunya pergi meninggalkan mereka berdua demi laki-laki lain dan dirinya sama sekali tidak menyukai yg berbau perempuan namun tetap saja perempuan tetaplah perempuan yg harus di hormati dan itu di tanamkan sejak dini bahwa perempuan sangat istimewa namun tidak dengan dirinya.

Entahlah, mungkin hati yg ia miliki adalah hati batu, tidak berperasaan namun tetap saja yg namanya berhubungan dengan wanita tidak membuat hidupnya berubah dan akan fokus sekolah demi ayahnya.

Xander Daecon18Th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xander Daecon
18Th

Yang Xander inginkan hanyalah mencapai apa yg ingin ia capai dengan tangannya sendiri nantinya dan tak akan jatuh cinta dengan orang yg brengsek.

Keesokan harinya Sam dan Xander berjalan kaki menuju halte bus yg tak jauh dari rumahnya, Xander tahu kalau mobil ayahnya sedang di bengkel, dia sudah berkali-kali bilang pada ayahnya kalau dirinya tidak perlu di antar namun ayah tetap saja mengantarnya dengan alasan "Pertama kali masuk sekolah" Seperti anak SD yg akan menangis ketika orangtuanya tidak menemaninya sampai tuntas.

"Xander, Ini uang sakumu"

Xander melihat ke arah bawah di mana tangan ayahnya memegang beberapa lembar uang untuk di berikan kepadanya.

"Tidak perlu ayah, aku masih memiliki uang saku, ayah simpan saja uang itu"

"Tidak, ambil ini, ayah yakin makanan disana sangat mahal"

Ivander And XanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang