Dia fikir hanya dia sahaja yang memperjuangkan rasa
Aku juga sama
Tapi kau harus ingat
Rasa yang aku perjuangkan lebih sulit
Sebab iya harus dirawat dahulu
Terlalu banyak luka yang menjadi barah
Terlalu sukar untuk memudarkan parutnya
Sudah aku katakan dari awal
Sabar adalah kunci
Namun kau tak begitu teguh pada kunci yang ku beri
Kau terlalu rapuh memegang janji
Dan aku juga tidak lagi menuntut jika janji dikhianati
Sebab sudah lali
Peluang yang aku beri hanya sekali
Kata maaf tidak akan memulangkan kasih
Tapi maaf mu aku terima
Dan yang tinggal hanyalah teman biasa
Sekali aku berundur
Maka aku haramkan diriku untuk maju lagi.
Aku sedar dimana tepat aku berdiri
Tak mudah untuk mencabar arus yang deras kala ini
Lantas aku memilih untuk pergi.
YOU ARE READING
Dia
Short StoryHanya melalui puisi ini Cerita mampu disampaikan Jangan ragu Busut akhir belum meledak Masih tiada pengakhiran