Malam itu suasana sangat hening dalam suatu ruangan, hanya terdengar suara petir menggelegar dan suara hujan deras yang turun. Sampai terdengar suara teriakan yang terdengar seperti pertengkaran perlahan menggema masuk ke dalam ruangan tersebut, suara langkah kaki yang melangkah cepat juga menjadi pengiring suara teriakan itu.
"Tay! Aku tidak pernah melakukan hal itu dengan orang lain! Percayalah!"
"Apa yang harus aku percaya?! Aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku kamu ada disana dengan Earth malam ini bertelanjang dada dan Earth menindihmu! Kau masih berhubungan dengan dia kan?! Ck Menjijikkan!"
"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan dia lagi?! Apa yang kau mak-"
Ucapan New terhenti saat bibir manis Tay menyatu dengan bibir miliknya. Tay memegang tengkuknya dan mulai memperdalam lumatannya dengan agresif. New membalas lumatan Tay yang sedikit agresif, karena sudah kehabisan nafas New memukul pelan pundak Tay memberi pertanda dia sudah kehabisan nafas. Tay yang mengerti mulai melepas lumatannya dan menatap mata New.
"Kamu hanya milikku dan tidak ada yang boleh memegang atau menyentuhmu selain diriku, karena aku takut kamu pergi"
Suara Tay kini sedikit melemah dan dia menyandarkan kepala di pundak New sembari memeluknya. New membalas pelukan Tay dan membiarkan dia bersandar. New mengelus pelan surai kepala Tay dan berkata
"Andai malam ini adalah malam terakhir kita bisa seperti ini, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya New
Mendengar pertanyaan New, Tay mengangkat kepalanya dan menatap New dengan bingung
"Apa maksudmu? Kamu ingin putus denganku? Dan pergi meninggalkan ku?"
"Tidak, bukan seperti itu. Akhh lupakan saja"
"Apa yang coba kamu bicarakan? Jangan berkata seperti itu, kita tidak akan pernah berpisah sampai kapanpun, ingat kata kataku ini" ucap Tay dengan memeluk New lagi
"Bagaimana kamu tahu kita tidak akan pernah berpisah jika malam ini saja malam terakhir ku untuk menemui mu. Aku tidak sedang baik baik saja Tay, aku ada dalam masalah tapi tidak ingin melibatkanmu" batin New
"Aku mencintaimu sampai kita nanti harus berpisah" ujar New sembari memeluk Tay lebih erat
"Aku mencintaimu juga dan berjanji kita tidak akan pernah terpisah sampai maut sendiri yang melakukan tugasnya" jawab Tay
Cukup lama mereka berpelukan, tiba tiba terdengar bunyi dering telepon yang berasal dari saku celana milik Newwiee. New melepas pelukannya dan meminta izin kepada Tay untuk pergi ke suatu tempat dulu untuk mengangkat telepon.
"H-halo.." nada New gugup
Tay bertanya-tanya dengan siapa New bertelepon sampai harus pergi darinya terlebih dahulu. Dia memutuskan untuk mengikuti New diam diam dan menemukan New berdiri mengangkat telepon di dekat pintu keluar rumahnya.
"K-krab aku akan segera kesana dan menemui mu" ujar New
Tanpa pikir panjang New langsung membuka pintu dan pergi keluar rumah Tay mengendarai mobil ke suatu tempat. Tay yang dari tadi menatap New dari belakang mulai mengikutinya sampai kedepan pintu. Mata Tay kini berubah menjadi sangat tajam seakan dia siap menghancurkan apapun yang ada di hadapannya
"Baru tadi kita membicarakan ini dan kamu sudah mengingkari dengan menemuinya lagi?" Batin Tay
Tay menutup keras pintunya dan berlari menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Dia pergi ke kamar mandi membersihkan diri dan bersiap untuk tidur tanpa memperdulikan New yang tadi pergi.
Kini Tay sudah bersiap tidur, dengan hanya memakai celana tanpa mengenakan atasan dia menyelimuti tubuh kekarnya dengan selimut dan menutup matanya. Tapi pikirannya sedang kacau karena memikirkan kemana New pergi. Tiba tiba terdengar suara dering telepon, Tay melihat namanya dan hanya diam menatap telepon tanpa mengangkatnya.
"Untuk apa aku mengangkatnya jika dia sendiri tidak memperdulikanku?"
Tay mematikan teleponnya dan pergi tidur, dia berpikir pasti New besok akan kembali sendiri ke rumahnya dan meminta maaf atas perbuatannya
**********
Di hutan yang gelap New mengendarai mobilnya sambil terus menyalakan pembersih kaca di mobilnya agar air hujan tidak menganggu pandangan New. Tiba tiba dia terhenti ketika melihat sebuah mobil ada di depannya, dia tahu bahwa saat itu juga dia harus turun, tetapi dia teringat dengan Tay dan memutuskan menelepon Tay terlebih dahulu. Cukup lama New menunggu balasan dari Tay namun tak kunjung diangkat
"Tay . . . Jika ini memang akhirku, aku berjanji akan lahir kembali dan menemuimu" ucap New dengan mata berkaca-kaca
"TINNN"
Klakson mobil yang berada di depannya menyadarkan Newwiee. New menghela nafas dan turun dari mobilnya untuk berpindah ke mobil yang ada di depannya itu, dia masuk dan segera menutup pintunya.
"Kau sudah siap kan untuk sekarang?" Tanya seseorang yang ada di mobil itu
"Kalau aku tidak siap kenapa aku ada disini sekarang" New mengalihkan pandangannya keluar kaca
"Sudah mengucapkan selamat tinggal ke Tay?"
"Heum"
"Terima lah, kamu harus menerima perbuatan mu dan teman temanmu itu"
Mobil itu kini melaju kencang menuju ke sebuah danau di tengah hutan yang tidak asing untuk keduanya (?)
"Turunlah dan selesaikan tugasmu sendiri, aku tidak mau tangan ku menjadi kotor seperti milikmu"
New menggenggam tangannya kuat menahan amarah, tapi ia tahan. New turun dari mobil dan menuju ke tepi danau.
"Aku mencintaimu Tay . . . Hiks"
New meneteskan air matanya di tengah hujan deras, ditengah segukannya tiba tiba terdengar suara tembakan dan ya peluru itu menusuk tepat di punggungnya. Badan New terdorong masuk ke dalam danau karena peluru yang tiba tiba menghantam dirinya.
"Pergilah dengan tenang, dan ucapkan minta maaf kepada kekasihku yang kau bunuh"
Orang yang menembak New itu masuk kembali kedalam mobilnya dan segera memutar balik arah pergi keluar dari hutan itu. Dan sekarang tubuh New mulai mengambang di danau
******
"NEW!!"
Tay terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah
~ bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
TBT (TayNew) [ BELUM TAMAT ] [REST]
RomanceREST SAMPAI PROJECT WP BARU SELESAI Dering telepon di malam hari saat sedang ada badai di abaikan oleh Tay yang sedang berkecamuk amarah. Tapi siapa sangka bahwa malam itu juga menjadi awal dia akan kehilangan orang yang sangat dia sayangi. Penyesal...