"cepat Te! Kasih aja nafas buatan!"
"t-tapi tapi.."
"Lu yang kasih apa gua?"
"Gua lah! Gila kali lu"
"Yaudah kasih!"
*Cupp
Bibir Tay dan New bersentuhan, walau ini bukan yang pertama kali, tapi rasanya sangat aneh saat menyatukan bibir dan memberikan nafas buatan untuk seseorang agar bertahan hidup, ini pertama kalinya untuk Tay
*Hahhh
Suara nafas New yang panjang terdengar. Semua orang terkejut sekaligus senang
"Hin..." Ucap Tay khawatir lalu memeluknya
"Kenapa kamu kesini?!" Bentak New
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kamu disini. Tadi! Kenapa kamu mau menembak pria itu! Dan mereka! Siapa mereka berdua?!" Tay menunjuk kepada 2 orang yang ikut bersama New
"Kalian berdua bisa pergi" perintah New kepada dua orang tersebut
"Kenapa kamu menyuruh mereka pergi?" tanya Tay
"Bukan urusanmu" jawab New
"Baiklah, ayo kita pulang sekarang"
"Tidak"
"Hin!" bentak Tay
"SHIA! Apa kalian akan bertengkar terus?! Sudahlah nanti saja, lebih baik sekarang kita pulang" ucap Off menyela
"Bagaimana dengan New? Aku tidak bisa menyetir"
"Ya kalian berdua naik mobil gua aja, nanti gua panggil sopir derek buat mobil kalian. Lu juga sih te! Udah tua ga bisa naik mobil!"
"Setidaknya gua lebih sempurna akhlak daripada lu"
"Sudah selesai? Atau aku akan pulang sendiri" New menyela
"Tidak tidak! Kamu harus pulang denganku" ucap Tay
Tay mengangkat badan New ala bridal style dan perlahan menuju ke arah mobil Off. New memandang ke arah Tay dan melihat matanya yang terlihat sangat tajam. New mengerti bahwa Tay sedang tidak di dalam mood yang baik, jadi dia menurut mengikuti apapun yang mau dilakukannya.
Tay mendudukkan New di kursi belakang dengan hati hati. Tatapannya bertemu dengan New saat mengikat sabuk pengaman, Tay berniat mencium kekasihnya itu tapi tergagalkan karena Off berteriak
"Oi! Kalau mau bermesraan dirumah saja! Nanti gua pengen nge jub siapa? Batang kayu?"
"Ck!" Decak Tay kesal
New menahan tawa saat melihat Tay kesal karena gagal menciumnya. Tay menutup pintu kursi belakang dan berjalan menuju kursi penumpang bagian depan.
"Lu duduk di belakang, jagain si New" ucap Off
"Dia sudah besar" balas Tay
"Pantes si New suka ilang ilangan, lu aja ga bisa romantis"
"Maksud lu?!" Tay mengernyitkan alisnya
"Sudah, tidak apa apa phi Off, biarkan Tay duduk di depan" sela New
"Tidak! Lu duduk di belakang Te, ingat gua lebih tua dari lu walau tahun lahir kita sama" Off mengancam
"Akhirnya sadar juga, yang lebih tua memang harus di tua kan" ucap Tay sambil menutup pintu depan dan beralih masuk ke kursi penumpang belakang
"Huh! Dia belum tau gimana gua waktu di kasur sama Gun" oceh Off pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
TBT (TayNew) [ BELUM TAMAT ] [REST]
RomanceREST SAMPAI PROJECT WP BARU SELESAI Dering telepon di malam hari saat sedang ada badai di abaikan oleh Tay yang sedang berkecamuk amarah. Tapi siapa sangka bahwa malam itu juga menjadi awal dia akan kehilangan orang yang sangat dia sayangi. Penyesal...