Pertanda?

263 27 5
                                    

"ARKAN?!?!" tanya mereka secara bersamaan.

Aca yang saat itu sangat mengantuk tiba-tiba langsung membuka lebar matanya.

"Nih teriak didalam telinga gue sampe jantung gue copot." katanya sambil menunuk telinganya.

"Beneran sama Arkan anak kelas XI IPS 5?" tanya Putri

"Iya kali, gue gatau dia jurusan apa." jawab Aca

"Selamat pagi anak-anak." salam Ibu Retno sembari jalan menuju meja guru.

"Sudah siap untuk ulangan sejarah hari ini?" sambung beliau.
Seketika suasana kelas pun hening, semua murid saling memandang satu sama lain.

"Hahahahaha ibu hanya bercanda, keluarkan tugas minggu lalu." kata Ibu Retno. Pelajaran pun berjalan seperti biasa, sampai pada jam istirahat.

Baru saja Aca ingin menidurkan kepalanya diatas meja, tiba-tiba handphone nya berdering. Tak lain dan tak bukan, telepon itu dari Arkan.

"Dimana ca?"

"Kelas lah, kenapa?"

"Ini jam istirahat, jangan malas² napa. Sini ke kelas gua."

"Kelas lo dimana?"

"Dekat kantin."

"Jauh banget. Mau ngapain si?"

"Beliin gua minuman."

"Kelas lo paling deket sama kantin, kenapa harus gue yang beliin?"

"Males keluar kelas."

"Sama. Ngantuk banget gue."

"Yaudah tidur aja di uks."

"Emang boleh?"

"Gua sering tidur disitu."

"Itu mah lo, bukan gue. Udah ah ganggu aja pusing nih gue."

Aca yang merasa sangat lelah itu langsung menutup teleponnya. Dia mengambil posisi yang paling nyaman agar dia bisa tidur dengan nyenyak. Tak lama kemudian dia terbangun karena kepalanya yang dipikul oleh sesuatu.

"Apasi ga liat orang lagi tidur apa?" ucap Aca dengan keadaan mata setengah tertutup. Saat dia membuka matanya, terlihat Arkan yang sedang memegang sekantong plastik dan minuman dingin

"Bangun. Sekolah bukan tempatnya tidur, ini gua bawain makanan sama minuman." kata Arkan

"Gue itu ngantuk bukan laper, lagian gue juga ga minta dibeliin." jawab Aca

Arkan menatap wajah Aca dengan sangat serius, hal itu membuat Aca merasa risih.

"Apa? Kenapa?" tanya Aca

"Ga. Nanti balik bareng gua. Udah minta ijin sama mama lu." jawab Arkan sambil jalan meninggalkan makanan dan minuman itu diatas meja Aca

"Malah ditinggal ni makanan. Makin sempit dah meja gue." ucap Aca dengan nada kesal.

Beberapa saat kemudian masuklah teman" Aca yang baru saja kembali dari kantin. Mereka kaget melihat plastik dan minuman yang ada di atas meja Aca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUMB LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang