Ketika sang mentari mulai menampakan sinarnya, seorang gadis mungil yang memiliki hidung mancung, berkulit putih masih terlelap dalam balutan mimpi indah nya. Dalam balutan mimpi tersebut dia sedang berada di tepi sungai tengah kota bersama seorang Lelaki yang tinggi berkulit putih dan bermata sipit seperti rubah.
Keduanya nampak terdiam sampai akhirya Lelaki tersebut membuka suaranya.
"Bagaimana kabar mu"? Tanyanya pada perempuan mungil itu.
Yang ditanya pun menoleh ke arah laki laki tersebut sembari menunjuk diri sendiri dengan telunjuknya, "kabarku ? tentu saja baik baik saja, apalagi ada Kakak ku dan kamu yang selalu bersamaku". Ucapnya sembari tersenyum.
Laki laki itu menyunggingkan bibir senang mendengar pernyataan dari perempuan yang tidak lebih tinggi dari telinga nya, namun rasa sesak juga menghampirinya mendengar jawaban yang berbinar dari perempuan itu. Mungkin ini adalas surprise terakhir dari nya kepada perempuan tersebut.
Laki laki tersebut menghela napas , sebelum melanjutkan kembali pernyataan nya kepada perempuan tersebut.
"Selalu baik baik saja ya ?, semoga kau tetap seperti itu sekalipun aku tidak ada lagi disisimu".
Mendengar pernyataan tersebut, perempuan itu merasa kebingungan akan hal itu, dan segala fikiran negatif pun ia tepiskan.
"Hey kau bicara apa ? apa kau sedang mabuk ? berapa gelas soju yang kau habiskan ? kau seperti ingin mengucapkan perpisahan saja padaku ?".
"Memang benar, pertemuan kita kali ini untuk perpisahan, bukan berarti aku tidak mencintai mu tentu saja aku sangat mencintaimu walau harus berakhir kau tak bisa bersama ku". Racau nya dalam hati.
"Tepat sekali". Jawab nya, sembari menahan sesak di dada.
Byurrr
Suara siraman air itu telah membangunkan nya dari mimpi yang terkesan tanggung dan seperti menggantung itu. Dia mendengus kesal karena kakak nya itu dengan tega menyiram layaknya tanaman. Dia mendengus kesal kepada sosok yang menyiramkan air itu yang rupanya adalah kakak nya sendiri.
"Bangun oey, ga usah banyak ngimpi lu". Perintah sang kakak yang hanya mengenakan kaus bola dan celana boxer nya.
"Yaelah, tanggung amat woy gua belum liat kelanjutan mimpi gua". Tidak berhenti sampai di situ, si adik yang di siram pun melanjutkan kembali acara nyerocos nya kepada sang kakak
"Punya kaca gak ? Apa perlu gua beliin !". Balas sang adik kesal, namun setelah itu dia menampilkan smirk untuk menuangkan ide jahannam nya. Menyuruh sang kakak mendekat ke arah telinga nya, lalu membisikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT (HEEJENO) / Reeboot Version
Novela Juvenil"Belum Juga 7 tahun gua tinggalin, udah kangen aja". versi REBOOT dari Lapak yang satunya dengan penyeseuain beberapa plot tokoh karakter