Prolog

62 7 4
                                    

"Kak disana ada makanan enak loh,"

"Jangan kebiasaan nunda sesuatu bisa gak!"

"Heh kak! Kamu mau mati gara-gara kelaparan?"

"Untung sayang,"

"Kak percaya sama aku, aku gak pernah ngelakuin itu..."

"Kak Arel... Mau kemana...?"

"Kakak..."

"Semoga bahagia ya kak..."

***

"KAYLA...!"

Lagi dan lagi. Dimimpikan oleh hal yang sama, gadis yang sama.

Arel terbangun dari tidurnya, ingatan akan sang gadis beberapa tahun silam kembali menghantuinya. Seketika air matanya mengalir membasahi pipi, ia merindukan gadisnya, merindukan sikap kekanakkan dan tawa sang gadis. Namun semua terlambat, Arel menyesali semuanya, ia marah dengan dirinya sendiri. Namun tiada guna, semua sudah tidak berarti apa-apa.

"Kay, aku kangen... Maafin aku!" Ucapnya dengan nada lirih, kemudian kembali menangis.


Reliandra🌿

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReliandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang