Aku yang sangat mengharapkan mu.yang sangat aku impikan menjadi kekasih dan menjadi orang yang sangat menyayangi ku .dan menjadikanku sosok wanita yang sangat dia cintai.
Ternyata dialah orang yang menorehkan luka teramat pedih di hati ini.
Janganlah terlalu berharap kepada orang sampai sampai kita lupa kepada sang pencipta.
-Riri
Disinilah aku bersandar di pohon besar yang ada di taman dekat perumahan cempaka.melukis sebuah kenangan ku bersama sahabat Perempuanku yang bernama Ayunda putri dirgantara.
Ayunda adalah sahabat masa kecil ku dan sudah aku anggap sebagai saudaraku,yah walaupun otaknya agak gesrek tapi dia sangat cantik ,baik hati ,dan sangat peduli kepada orang orang di sekitar.
Dan kalian pasti pengen tau namaku kan iya kan😂 yaudah iyh aku
perkenalan duluRiyana Dwi Mahendra,dan aku memiliki kembaran laki laki bernama sakala mahendra,dan memiliki kakak perempuan namanya Novita Dewi Mahendra.
Saya sering disapa Riri tau gak artinya nama Riri adalah orang yang setia, welas asih, dan penyayang.
Riri itu baik,cantik,tidak sombong,rajin menabung dan disayang ibu ayah.
-dan di sini kisahku di mulai-
Di tengah derasnya hujan riri bersenandung kecil sambil menunggu bus datang—awan sangat gelap dan sangat dingin sampai Riri sudah tidak tahan lagi rasanya.
Mau tak mau Riri berjalan pulang membelah derasnya hujan yang sangat deras, dan tetesan hujan sangat dingin membasahi seragam sekolahnya.
Dan di sisi lain ada seseorang cowok yang memandanginya dari dalam mobil.
"Cak, dasar gadis bodoh cantik, sih tapi tololnya gak ketolong."tersenyum sambil menjalankan mobilnya.
"Tiiiii tiiiii"
"Bujubuset matalu gak liat apa ada orang segede ini, apa matalu buta" Riyana memarahi pengendara mobil yang tiba tiba berhenti di depan nya.
Pengendara itu lalu membuka kaca mobil dan sambil tersenyum ke arah Riri
"Heh mbak kalau saya buta gak akan bawa mobil lah gimana sih mbak ini"
"Iya juga sih" memikirkan perkataan cowok di mobil itu
"Cantik tapi bego" Cowok itu berbicara pelan tapi masih bisa di dengar oleh riri
Riyana yang mendengar perkataan cowok tadi lantas matanya membulat dan mulutnya mengagah emosinya memuncah" heh mas apa yang tadi mas ngomong, coba ngomog yang keras saya pengen dengar lagi"
Cowok itu langsung tercengah bukanya dia tadi ngomog pelanya kok bisa di denger sih."aduh mampus gua" ucapnya ngebatin
"Eeh nggak mba oh iya saya lupa mau ngasih tumpangan ke mbak"
"Maksud mas apa ya?" Tanya kebingungan riri kepada cowok ini.
"Eeh saya anter pulang bak kasian kan mbak kehujanan nantik embak sakit lagian sekarang gak ada kendaraan umum"
Riyana meganguk" cieee masnya perhatian takut saya sakit."
"Yaudah bak cepetan masuk atau saya tinggal di sini biar kedinginan biar jadi beku sekalian." Sambil menatap sinis
"Iya mas sabar dong, tapi mas seragam saya basah gimana dong."ucapnya melas
"Yaudah buka aja seragamnya"
"Eh eh nggak lah mas, enak situ ngeliatin nggak. mending saya jalan kaki mas."
Cowok itu meghelah nafas sambil merendam emosi.
"Gimana dong mas, ini saya kedinginan di luar."
"Udah cepetan masuk gak papa walaupun basah seragamnya."
Riyanapun membuka pintu mobil dan duduk di sebelah cowok itu"heeee makasih yah mas"
"Hem" sambil menjalankan mobil
Riyana mengosok gosok telapak tangannya karna dia gak tahan dingin. cowok itu melirik ke arah Riyana dia kasian melihatnya dan dia mengambil jaketnya di belakang senderanya.
"Nih pake biar gak kedinginan"
"Hem makasih mas"
"Oh iya rumah lu dimana"
"Gak di bawa mas kan susah"
Cowok itu sangat kesal kepada Riri kenapa dia ketemu sama cewek dodol ini sih
"Maksud gua alamat rumah lu bego, kan gua gak tau rumah lu di mana, lu mau gua turunin di sini hah" dia sekarang sangat kesal dengan cewek oon ini
"Haaaa bilang dong mas alamatnya gitu"
"Iya terserah lu dah"
"Perumahan Cempaka no *** mas"
# maaf kalau typo bertebaran ya#
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIRI (Deni & Riyana)
Teen Fiction-Seorang gadis yang memiliki perasaan terhadap seorang cowok yang dingin,cool,kaya raya dan sangat tampan. -Namun cinta mereka tidak akan pernah bersatu kerena tuhan mereka tidak mengizinkan mereka menua bersama:)