11

400 80 13
                                    

•happy reading•

siang hari yang cukup panas namun berangin, membuat ketujuh lelaki tampan ini merasa malas untuk sekedar duduk di kelas sambil mendengarkan guru berbicara

saat ini mereka bertujuh sedang membolos di rooftop sambil memakan camilan yang mereka beli di kantin sebelum pergi ke rooftop

"lo ma Jea udah hampir sebulan, gimana?"tanya Jake tiba² membuat semua orang menatap Jake lalu pindah ke Jay

"ya gitu"-Jay

"gitu gimana?"ucap mereka berenam secara bersamaan

"ya lo pada bisa liat kan?"ucap Jay sambil memasukan kacang yang sudah ia buka ke dalam mulutnya

yaa akhir² ini Jea lebih sering di antar jemput oleh Taewon namun Jay membiarkannya

salah satu alasannya karena ia tak mau beradu mulut dengan Jea

setiap kali Jay ingin mengajak Jea pergi bersama ia selalu kalah cepat dengan Taewon

dan Jea paling anti dengan yang namanya mengingkari janji, jika ia sudah berjanji pergi dengan orang pertama maka artinya ia harus pergi dengan orang pertama bukan orang ke dua

"lo sebenernya suka ga sih sama kak Jea?"-Jungwon

"suka"jawaban Jay sukses membuat semua temannya itu menepuk jidat mereka masing²

yaa akhirnya Jay sudah menyadari perasaannya yang sebenarnya terhadap Jea

namun ia belum berani mengungkapkan pada Jea bahwa ia menyukai nya

entahlah mengapa tapi rasanya memendam lebih menyenangkan daripada harus mengungkapkan

"kalo suka tu jangan biarin Jea pergi sama cowo lain apalagi sama musuh lo sendiri"-Sunghoon

"tau apa lo, playboy gitu"-Sunghoon

"sialan ni orang"ucap Sunghoon sambil melempar Jay dengan kulit kacang

"yang penting ga sampe sentuhan fisik gue biarin"-Jay

"setiap di bonceng Taewon kak Jea selalu pegang pundak dia, itu bukan kontak fisik namanya hah?"-Ni-ki

"biarin cuma pundak doang"-Jay

"pundak doang kata lo hyung?"-Sunoo

"bilangnya aja doang, aslinya di hati kesel itu"-Heeseung

"siapa juga yang kesel"ucapan Jay sama sekali tidak di tanggapi oleh teman temannya

mereka semua tau Jay sangat handal dalam menyembunyikan sesuatu, namun mereka sudah sangat dekat sejak lama mana mungkin mereka tidak tau apa yang sebenarnya Jay alami

mereka bertujuh pun terlarut dalam kegiatan masing²

Jay yang sedari tadi sedang memainkan game di ponselnya sambil meminum sekaleng minuman dingin merasa terganggu oleh 1 pesan yang terkirim di ponselnya

tanpa memikirkan apapun ia membuka pesan itu, seketika emosinya memuncak saat melihat apa yang dikirimkan oleh pesan itu

refleks ia membanting kaleng minumanya itu dan hal itu membuat keenam temannya itu kaget

tanpa pikir panjang ia pergi dari rooftop meninggalkan keenam temannya yang sedang saling memandang, bingung dengan apa yang terjadi

Jay mempercepat langkahnya menuju lapangan sekolah untuk menemui seseorang yang mengirimi nya pesan itu

saat sampai di tengah² lapangan sekolah ia benar² melihat seseorang yang ia yakin dialah yang mengirimi nya pesan itu

tanpa pikir panjang Jay pun membogem wajah manusia di depannya ini

𝐟𝐫𝐚𝐠𝐢𝐥𝐞 || 𝐣𝐚𝐲 𝐩𝐚𝐫𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang