Assalamualaikum Wr Wb
Selamat membaca😀
•
•
•Matahari mulai menampakkan dirinya secara malu - malu. Cahayanya pun mulai menggoresi kamar seorang gadis yang sedang lenyap dengan mimpinya. Sehingga cahayanya menancap tepat di matanya karna ibunya sudah membuka jendela yang ada di kamarnya. "Ibu..., sejak kapan ibu di situ?" tanya Riska dengan tangan yang masih menari - nari di matanya. "Dari tadi, kamu nggk ke sekolah kah?" Tanya ibu. Seketika itu Riska pun melompat dari atas kasur dan melihat jarum jam di atas meja yang sudah menunjukkan jam 07.50 Wib. "What, ujian jam 8 tinggal 10 menit lagi nih" gumam Riska dalam hatinya. Tanpa pikir panjang Riska Pun bergegas mengambil perlengkapan mandi dan langsung menuju kamar mandi.
••
•
•
Di lain sisi Wisnu dan Angel sudah seperti cacing kepanasan menunggu Kedatangan Riska. Wisnu yang nggak henti - hentinya menelpon Riska yang tak dapat respon sama sekali. Dan Angel yang sesekali melihat jam tangannya yang sekarang sudah menunjukkan pukul 07.55 Wib.
"Begini nih, kalau habis shubuh Riska pasti tidur lagi, jadi kesiangan deh bangunnya" Kata Angel memecahkan keheningan sesaat. "Udah - udah mendingan kalian masuk aja, udah mau jam 8 nih" Kata pak asep seorang penjaga sekolah sambil menarik pintu gerbangnya. "Jangan pak, jangan, masih belum jam 8 pak, teman kami masih ada di perjalanan pak" kata Wisnu sambil menahan tangan pak satpam sampai perjalanan pintu gerbangnya hanya setengah jalan. "Udah - udah mendingan kalian ke kelas aja sana, ujian bentar lagi tu" Kata pak asep sembari menarik kembali pintu gerbangnya. "Jangan pak masih belum jam 8" ucapan Wisnu dan Angel secara serentak dan tetap menahan pintu gerbangnya sampai tidak bergerak.
••
•
•
Jam udah menunjukkan pukul 07.56 Riska pun sudah siap berkemas. "Ini adalah rekor mandi tercepat saya selama saya hidup ni" gumam riska, "Mikirin apaan sih ini telat aduh..." lanjutnya sambil tangannya melayang ke arah keningnya. Dia keluar dari kamarnya lanjut pergi mencari ayahnya untuk meminta ngantarin dia ke sekolah yang kebetulan ayahnya lagi nggak ngantor sekarang dan dia maunya dengan motor karna biar nggk dapat macet pas pergi ke sekolah. "Yah, antarin aku dong aku udah telat yah" kata Riska dengan mata tetap tertuju pada jam yang terlilit indah di tangan manis miliknya.
"Yaudah ayah ambil kunci mobil dulu ya" kata ayahnya sambil berjalan mengambil kunci mobilnya, tapi langsung di potong oleh riska "Jangan pakai mobil yah pakai motor aja, aku udah telat ntar takut macet" kata riska yang saat ini seperti cacing kepanasan, yang kemudian di angguki oleh ayahnya. Sedangkan, riska menunggu di depan rumahnya.
Riska pov
"Ayok" kata ayah, "oke, tapi yang cepat ya yah udah telat ni" kataku sambil pandangan tak lepas dari jam tangan kesukaanku.
"Yah, masih lama lagi nggak? Yang cepat dong yah" kataku memohon. "Iya sabar ya nak, masih ada tiga persimpangan lagi kok, keselamatan tu lebih penting, okey?" kata ayahku sambil mengusap kepalaku.
"Jangan nangis dong, masa udah besar gini masih nangis juga. Ntar kalau kamu punya suami trus tau kamu cengeng kayak gini akhirnya dia kabur gimana coba?" kata ayahku menggoda. "Ish, ayaaaah!" balasku dengan wajah cemberutku.
"Ya allah, mudahan jodoh hamba yang engkau berikan kepadaku mau menerima segala kekuranganku dan kelebihanku, aamiin" batinku.
•
•
•
Tak lama kemudian akhirnya aku sudah sampai di depan gerbang sekolah. Dan Alhamdulillahnya jam masih menunjukkan 07.59.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Menetap
Ficción histórica"Aaahhh...." Suara teriakan gadis kecil membuat penjaga cafe itu terbangun dari dunia mimpi indahnya. Iya, itu wanita yang bernama Riska Amelia, yang kerap di sapa dengan sebutan Riska. Dia duduk dipojok paling belakang kafe dengan tubuh yang selalu...