Rumah Sakit Paru, pukul 20.45. Tiga orang suster berpakain serba putih berjalan melewati koridor, membawa berbagai jenis obat dan dua batang alat suntik. "Dok, Anda harus membantu saya, pasien di kamar 102 kondisinya semakin menurun" tanya seorang suster mendekat. "Nanti saya segera ke sana" jawab dokter.
Andre mengunjungi Rino di rumah sakit bersama Kirana dan Mugi. Rino sudah siuman, kemudian tersenyum melihat teman-temannya yang menyembul dari balik pintu."Apa yang kamu rasakan No?" tanya Andre."Kepalaku masih sedikit pusing Dre" jawab Rino. "Kamu takut darah?" tanya Kirana yang sedang mengupas buah apel. "Ya, aku shock sekali, aku sering pingsan jika terlalu lama diam di bawah terik matahari", Rino menjawab dengan wajah tertunduk. "Dengar No .. kita semua orang yang dekat denganmu kan, melebihi teman. Karena kita keluarga yang akan selalu membuatmu tersenyum" jawab Andre tegas. "Aku mengerti, mungkin ini berat untukmu" Kirana berbicara dengan kata-kata ambigu. Mugi yang dari tadi berdiri melihat keadaan Rino dan mendengarkan perbincangan ke dua sahabatnya hanya terdiam mematung, mulutnya terkunci bisu. Lalu pergi menahan matanya yang berkaca-kaca. "Na, aku mau ke toilet" bisik Mugi yang keluar tergesa-gesa. "Kirana, Andre. Ada apa dengan gadis itu? mengapa dia pergi" tanya Rino penasaran. "Jadi kamu lupa No?, astaga! apa yang telah terjadi denganmu kawan" jawab Andre kaget. Kemudian perbincangan mereka terputus karena dokter dan dua suster masuk dan langsung memeriksa keaadaan Rino. "Maaf mas, mbak jam besuk sudah habis, pasien harus beristirahat" jawab seorang suster. Lalu Kirana dan Andre pun keluar. "Na, apa yang terjadi dengan sahabat kita, kenapa dia tidak mengingat siapa Mugi?" tanya Andre. "Aku juga bingung Dre, melihat wajah Rino yang tak ceria dan tak menyapa Mugi.Seharusnya Rino ceria saat melihat Mugi" jawab Kirana. "Pantas saja Mugi hanya diam sejak pertama masuk ruangan dan tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Na, Ngomong-ngomong Mugi kemana ya?. "Aku nggak tahu, tadi bilangnya mau ke toilet. Aku kira Mugi bakalan balik lagi ke ruangan. Nah, itu Mugi!" teriak Kirana yang berlari ke arah Mugi. "Eh ada Indah, hai Indah! kok kamu ada di rumah sakit. Sedang apa? sapa Kirana sambil tersenyum manis. "Hai juga Na. Aku sedang menunggu Bambang, hehe" jawab Indah malu-malu dan wajahnya memerah. "Mugi ada apa dengan kamu? Aku tahu apa yang terjadi dengan kamu? tanya Kirana sambil duduk dekat Mugi.
Bersambung.