part 19 ❗

656 65 0
                                    

Note

Mau bilang sama kalian ,tolong di vote dan komen ya. Aku lihat-lihat banyak yang baca cuman baca doang gak ninggalin vote ataupun komentar. Vote kalian sangat berarti buat aku, karena artinya tulisan aku disukai sama kalian dan komentar kalian juga sangat aku butuhkan supaya aku bisa tahu letak kesalahan aku, dan bagaimana respon kalian sama cerita aku ini. Jadi tolong ya, di vote dan tinggalin komentar kalian. Aku tahu itu hak kalian, tapi gimanapun aku seorang penulis yang baru banyak belajar jadi komentar ataupun vote kalian bisa menambah semangat aku buat nulis. Makasih kalian yang sudah menyempatkan membaca ini.

Jangan lupa ikutin aku juga Citveyy

Ungkapan Cinta•

Pagi-pagi sekali Adela begitu sibuk. Seperti biasanya Adela yang akan menjemput sahabatnya kecuali Vanya tentunya karena hari ini perempuan itu yang akan diberikan suprise.

Rumah Adela lebih jauh dibanding Malika dan Tasya, makanya jika ingin ke sekolah bersama maka Adela yang sering jemput mereka.

"Bahan-bahannya sudah ada semua?" tanya Adela yang di angguki Tasya. Ia menunjuk tasnya menggunakan kepalanya.

"Sudah siap semuanya."

"Oke deh, kita harus puas-puasin kasih hukuman tuh anak karena pahlawan kemalamannya lagi gak ada."

"Itu mah perlu,  tangan gue udah gatal ini," Malika menggaruk-garuk tangannya yang memang gatal.

Sampai di sekolah mereka langsung masuk ke kelas. Mereka memberi arahan pada teman kelas, setelah Vanya diberi suprise cewek itu di arahkan ke belakang gudang sekolah.

"Ke lantai dua sekarang."

Masuk ke dalam kelas Alisya yang sudah di isi beberapa siswa, mereka langsung saja menyeret gadis itu.

"Gue bakal laporin dan sebar video pembullian kalian ya kalau sampai sahabat gue di bawah."

Adela tersenyum miring." Lebih pilih mana video nyokap gundik lo atau sahabat lo?"

Kayla mengepalkan tangannya, jelas mereka tahu sekali kelemahannya. Tapi di sisi lain Alisya begitu memperhatinkan di tangan geng Pandora.

"Lo lupa apa gimana sama peraturan sekolah? Di larang upload video baik itu mengenai pembullian maupun yang lainnya. Karena di anggap mencoreng nama baik sekolah. Lo bisa aja gadu, tapi kita gak perduli.
Gundik yang tinggal sama lo aja bahkan masih gak tahu malu berkeliaran disini."

Tajam sekali ucapan Adela, anak-anak kelas sampai terkesip dan seperti biasa tak mau ikut campur.

"Jadi stop bersikap pahlawan di saat lo masih menormalisasi sikap gundik yang tinggal sama lo itu."

Nafas Kayla naik turun, sangking tajamnya perkataan Adela matanya sampai berkaca-kaca.

"Jangan langkahi batas lo anak gundik."

Adela berbalik dan bergabung menarik Alisya pergi dari sana. Mereka membawanya ke belakang gudang sekolah. Memberinya makan terlebih dahulu tentunya sebelum bertempur.

"Makan yang banyak daki, sekarang pahlawan lo gak ada."

Alisya makan dengan air mata mengalir, tentu saja mereka tak merasa kasihan.

Sebenarnya mereka tak begitu kejam pada Alisya jika cewek itu tak ikut berbohong pada saat itu.

Waktu itu ujian sekolah, tiba-tiba ujian itu di tunda karena adanya siswa yang iseng memajang semua kunci jawaban di mading.

11/12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang