bagian duapuluh delapan.

82 9 1
                                    

Semalam hujan turun dengan sangat deras. Bersahutan dengan riuhnya gemuruh yang tak kunjung mereda. Membuat malam yang dingin terasa lebih beku dari suhu biasanya.

Setahun sudah sejak kecelakaan itu terlewat. Gak ada yang perlu di khawatirkan karena kondisi kepalanya berangsur membaik. Hampir semua memori yang sempat ia lupakan telah ia ingat ulang.

Seoya mengingat semuanya.

Ia ingat bagaimana masa lalu nya yang perlu di tertawakan.

Juga ingat bagaimana ciuman pertama yang ia lakukan dengan sunwoo.

Ia ingat dan semua kejadian seperti sengaja membenturkan dirinya kedalam pikiran seoya. Memaksa menaruh ruang di tempat yang telah lama diisi namun hilang begitu saja.

Seoya berteriak kesakitan atas beban pikirannya yang begitu terasa sesak. Ia gak begitu mengingat apapun lagi kecuali saat younghoon dengan panik membawanya masuk kedalam mobil.

🧩🧩🧩


Seoya bangun dengan mata yang sembab. Semalam kepalanya terlalu sakit dan mengganggu. Banyak ingatan yang datang menyerbu mimpinya. Seoya gak tau apa yang dia lihat dalam tidurnya merupakan bunga tidur atau semua itu adalah kejadian yang pernah dia alami sebelumnya. Tapi seoya merasa dadanya sakit. Ia rindu dengan seseorang bernama Sunwoo yang selalu dia panggil dimalam²nya.

Hyunjae menatapnya khawatir. Younghoon juga ada disampingnya. Mereka berdua tampak iba dengan keadaan seoya yang bisa dibilang gak baik sama sekali. Padahal younghoon pikir, kehilangan ingatannya mampu buat adik kesayangannya lupa dengan masa kelamnya. Tapi ternyata itu justru menyakitkan untuk beberapa alasan.

"Aku mau Sunwoo." Kata seoya pelan. Terlalu pelan sampai hampir tidak terdengar. Suaranya bergetar. Dia gak tau kalo kehilangan akan sesakit ini pada akhirnya. Air matanya juga turun setetes demi setetes.

"Aku mau Sunwoo..." ulangnya pilu. Hyunjae cukup merasa sesak melihatnya begitu. Bahkan younghoon udah memalingkan wajahnya asal tidak menatap kedua netra seoya.



Beberapa tepukan hyunjae lakukan untuk membuat seoya tenang sambil menunggu dokter datang dan memeriksa ulang keadaannya. Ia bahkan memeluk gadis kesayangannya itu.

Sambil menunggu dokter memeriksa, hyunjae coba hubungin Sunwoo sesuai janjinya. Dia tetap butuh kesepakatan Sunwoo yang pernah dia janjikan untuknya.

Dokter keluar ruangan disusul dengan younghoon dibelakangnya.
















Udah panggilan ke sepuluh dan Sunwoo gak mengangkat telponnya sama sekali. Hyunjae bingung mau beralasan apa dengan seoya.. karena, Sunwoo udah gak ada di sisinya lagi untuk saat ini.

"Sunwoo beneran pergi ke Jepang dan ninggalin aku?" Tanya seoya dengan suara yang terdengar putus asa. Dia menoleh kearah hyunjae yang menatapnya khawatir.

"Setelah confess dia pergi gitu aja kak? Aku harus apa?" Kalimatnya beneran bikin hati hyunjae mencelos. Haruskah gadis itu mencari orang lain daripada merasa senang berada di dekatnya?

"Kalo aku minta sesuatu, apa kakak mau kabulin?"

Hyunjae terdiam agak lama. Menimbang beberapa alasan yang memenuhi pikirannya. Dia mau egois, tapi kalo itu bakal buat seoya sedih apa bisa dia memenangkan rasa keegoisannya itu?

Setelah beberapa menit terdiam, hyunjae lantas mengangguk sambil mengelus rambut seoya yang terjuntai. "Boleh aku cari Sunwoo? Kalo dalam waktu sebulan aku gak bisa dapet kabarnya,"

"Apa?"

"Aku bakal berhenti."

🧩🧩🧩

" Puzzle " || Kim Sunwoo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang