***
celah-celah cahaya matahari menyelundup masuk kedalam ruangan yang Aylina pakai untuk tidur, Ia masih asik dengan tidurnya sehabis sholat Subuh. sedangkan suara wanita paruh baya diruangan lain menggema terus memanggil dirinya untuk segera bangun.
"Iya buu, Aylina bangun" sahut Aylina namun masih dengan posisi ternyamannya itu.
"ayo langsung siap-siap, sahabatmu udah nunggu tuh" seketika mata Aylina terbelalak, Ia langsung bangkit dari tidurnya.
Aylina sudah siap, Ia menyantolkan tasnya disebelah pundaknya lalu dengan segera Ia menyalami wanita paruh baya itu yang nota benernya bernama Nina. "Aylina langsung berangkat ya bu udah telat nih assalammualaikum" pamitnya dan mencium punggung Nina.
"waalaikumsalam, makanya kalau dipanggil buat bangun itu langsung bangun, bandel si kamu" jawab Nina dan diselipkan omelan pagi ini. Aylina hanya melambaikan tangannya kearah Lina dan lenyap dari balik pintu.
Aldian menyenderkan tubuhnya dipilar rumah Aylina sembari melipatkan kedua tangan dan kakinya.
"udah berapa kali ya gue nunggu lo? kalo diitung-itung bisa kaya juga nih gue jadi jasa tunggu" umpatnya saat Aylina menampakkan dirinya dihadapan Aldian.
"ohh jadi main itung-itungan nih ceritanya" balas Aylina melipatkan kedua tangannya didada.
Aldian membenarkan posisinya berdiri tegap sembari tersenyum manis menatap Aylina yang masih menatapnya tajam.
Aldian mengambil helm yang sering dipakai Aylina yang berada dimotor milik Aldian, lalu memasangkannya dikepala Aylina. Aylina akan tetap menjadi ratu dihati Aldian.***
"Pagi far" sapa Aylina saat sampai di sekolah dan berjalan dikolidor lalu mensejajarkan jalannya dengan Fara yang kebetulan bertemu.
"eh Ay, lu telat juga ternyata" balas Fara menoleh arah Aylina dengan tetap berjalan.
"biasa anak teladan, untung masih bisa nyerobot gerbang yang hampir ditutup, kalo engga abis deh badan gue bau gara-gara nungutin sampah" ujar Aylina diselangi dengan kekehannya Fara pun sama.
"Ay gue masuk ya" dibelakang Aldian berpamitan untuk masuk kedalam kelas, aylina dan Fara yang sedang asik berjalan sontak menengok kebelakang lalu Aylina mengIYAkan nya.
setelah Aldian hilang dibaik pintu kelasnya, dan kini Aylina dan Fara akan segera masuk kedalam kelasnya juga, hingga pas didaun pintu Fara dan Aylina melambatkan langkahnya.
"lo sama dia pacaran ya?" sontak pertanyaan Fara membuat Aylina tertawa geli, sembari meletakkan ranselnya dikursi miliknya pun Fara."Aldian maksud lo?" tanya Aylina meyakinkan.
"ya lah, siapa lagi cowo yang deket sama lo coba?" ujar Fara dengan edikit kekehan. "setiap kali gue liat lo, pasti lagi sama dia" lanjutnya lagi "berapa lama lo pacaran sama dia" lanjutnya untuk kesekian kalinya.
"ko kaya lagi di interview ya?" jawab Aylina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Fara tertawa. "maaf-maaf gue antusias banget eh" ujar Fara.
"Dia tuh payung gue, pelindung gue maksudnya" jawab Aylina sembari tertawa.
"Dih bucin lagi nih anak"cibir Fara.
"lo kan tau sendiri gue gimana" ucap Aylina .
"ya yang gue tau, lo sama dia kan bareng terus" jawab Fara mlai mendudukkan dirinya dan menyimpan ransel diatas meja.
Aylina mengikuti Fara duduk disampingnya "ya emangnya yang bareng terus itu pacaran ya?"
"Mmm jadi kalian itu kakak beradi gitu, tapi gak ada miripnya" tebak Fara yan mulai kepo dengan teman satu mejanya. "apa dong" lanjutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ARKA
Teen FictionArka Ananta wajah datarnya menjadi ciri khas, namun dibalik itu menjadi sorotan karna ketampanannya, Arka adalah salah satu siswa yang berprestasi disekolah, aktif di organisasi osis maupun eskul. badannya tidak terlalu tinggi namun ia memilih estra...