- 2 -

66 12 3
                                    

"AKU YAKIN BANGET LHO!" Gadis mendelik, menatap sahabatnya yang melahap sandwich nya dengan tenang.

"Ya.. tapi siapa orang gila yang terjaga pukul 2 pagi selain kau? Dan pak satpam " Kayra sudah sangat terbiasa dengan nada bicara sahabatnya itu, yang sering kali menggunakan nada tinggi.

Untung saja taman sedang sepi.

"Apa mungkin itu sejenis Hantu? kau tau kan ada banyak cerita mistis tentang asrama dan ruang latihan para atlet?" Kayra menatap Gadis dengan tatapan serius.

"Jangan menakuti ku" Desis Gadis

"Aku tidak sedang menakut nakuti, yah, berhati hati sajalah pokoknya" Kayra menghela nafas.

Sudahlah, kalau pun ia jelaskan, Gadis tidak mungkin akan percaya, pikirannya kan hanya di penuhi ambisi untuk menang.

"Ngomong ngomong bagaimana dengan Kak Dirga? Pdkt mu apa berjalan lancar?"

Kak Dirga adalah orang yang ingin mengenal Gadis lebih jauh 'katanya' dan dia meminta bantuan Kayra untuk itu.

"Tidak. soalnya dia bukan tipeku" Gadis menghela nafas.

"Ya tidak satupun di antara para pria pernah menjadi tipe mu, kau nikahi saja seluncur es mu itu" Kayra mendecak kan lidahnya kesal.

Soalnya ini orang kesekian yang Gadis tolak, dan entahlah, terkadang Kayra kesal jika Gadis menolak orang-orang yang ia kenal kan padanya.

"Ya.. ide bagus"

Kayra hanya menunjukkan raut kesal karena respon Gadis yang seperti itu, ya tidak seorang pria pun yang mendekati Kayra karena benar-benar menginginkan Wanita itu.

Pasti semua orang hanya ingin mengenal Gadis.

Ya.. memangnya siapa yang tertarik dengan atlet angkat besi? orang orang hanya melihatnya sebagai monster yang mengangkat beban besi yang berat.

Malah tidak jarang orang-orang menatapnya seolah olah dia itu abnormal

"Kay, ayo kembali ke kamar, jangan berfikir yang aneh aneh di siang bolong begini" Gadis seolah tau isi pikiran Kayra.

Kenapa? karena mereka berdua sudah terikat pertemanan yang kuat sejak berumur 12 tahun.

Dan entah sejak kapan, sahabatnya itu kini begitu sering memikirkan perihal penampilan.

Pukul 2 pagi, Arka lagi-lagi berhasil kabur dari asramanya, entahlah, Lelaki ini sepertinya selalu di berkati dewi fortuna hingga tidak pernah ketahuan.

Saat ia ingin berjalan menuju gedung latihan seluncur es, ia akhirnya melihat wanita itu, wanita yang berseluncur pukul 2 pagi.

Ia sedang berdoa di depan kolam ikan koi?
ya banyak orang yang mempercayai kolam ikan itu membawa keberuntungan, jika kita melemparkan koin kedalam sana, tapi siapa sangka jika wanita ini juga mempercayai hal seperti itu.

Arka akhirnya memutuskan menyapa nya, ya.. hitung-hitung Pdkt ga sih?

Tapi Arka belum bilang bahwa dia menyukai wanita itu sih.. Ya.. Dia hanya kagum, benar, hanya kagum.

Arka menepuk bahu wanita itu namun, namun yang wanita itu lakukan justru menodongkan salibnya.

"Ya tuhan, aku benar-benar tidak akan mempercayai keberuntungan yang berasal dari kolam ikan seperti ini lagi, aku akan rajin beribadah di hari minggu, aku juga akan ke kuil, dan memberi persembahan atau apapun itu jadi tolong jauhkan aku dari segala jenis setan di dunia ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐖eiskei || Borusara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang