1. Kurma

2 1 2
                                    

Genre: Slice of Life

***

Jeno dan Jaemin adalah anak kembar. Mereka adalah anak kembar tidak identik. Kepribadian Jeno dan Jaemin pun sangat bertolak belakang. Jeno dengan sisi kalem dan penyayangnya. Dan Jaemin dengan sisi Playful dan kenakalannya.

Mereka memiliki sahabat yang tidak kalah uniknya. Renjun, tukang ngegas dan tidak sabaran. Chenle, yang paling kaya diantara mereka. Dan Haechan, yang paling bobrok diantara mereka.

Pagi itu...

"Maaaa, makanan udah siap belum?"

"Sebentar Nana, Mama lagi masak ini. Lagian tumben bangun jam segini, biasanya juga kalau hari libur kamu nggak bakal bangun sebelum adzan Ashar."

"Ish, Mama sama anak sendiri kok gitu? Dikira lagi latihan jadi calon mayat apa. Cepetan masaknya Ma. Nana udah lapaaarr."

Nana adalah panggilan sayang Jaemin di keluarganya. Sekarang dia sudah melipat tangan di dada dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Ada apa sih ini. Pagi pagi udah ribut saja." Papa dengan korannya muncul di ruang makan dan duduk di kursi paling ujung mulai membaca korannya.

Mama mengomel sambil mengaduk sup rumput laut yang mulai mendidih. "Si Nana tuh Pa. Pagi pagi gini udah minta makan aja. Padahal tadi malam yang ngabisin pizza dua box sama setengah ekor ayam kan dia juga."

"Ya itu kan semalam Ma. Udah digiling sama lambung jadi laper lagi sekarang." Nana cemberut.

"Lo kalo makan porsinya ngalahin porsi makan kuli. Pantes aja lo jadi gendut gini," celetuk Jeno yang tiba-tiba sudah duduk di samping Jaemin dan mencubit pipi gembul Jaemin.

Jaemin berusaha melepaskan cubitan Jeno di pipinya. "Apaansih lo. Nggak liat nih kotak-kotak perut gue? Gue makan banyak juga diimbangi sama ngegym kali." Jaemin mengangkat kaosnya menunjukkan perutnya.

"Ngegym apaan. Pipi masih gembul kek gini."

"Waahh, pagi pagi udah ngajak ribut lo. Sini lo. Gue jitak jidat jenong lo baru tau rasa."

"Sini sini, wleeee"

Papa yang melihat perdebatan anak kembarnya itu hanya bisa menghela napas. Beliau sudah terlanjur terbiasa dengan rutinitas pagi yang tidak pernah damai karena pertengkaran Jeno dan Jaemin.

"Sudah sudah, kalian tiap hari berantem terus. Nih, makanannya udah siap. Ayo sarapan. Berdoa dulu jangan lupa." Mama yang telah selesai menyiapkan makanan, melerai perdebatan Jeno Jaemin.

Saat tengah menikmati makanan, tiba-tiba datang tamu tidak diundang.

"Assalamu'alaikum, tanteeeee, Echan datang dengan membawa kebahagiaaannn. Tante dimanaaa??"

"Wa'alaikumsalam, Echan, sini nak. Tante diruang makan."

Haechan bergegas menuju ruang makan dan menemukan keluarga sahabatnya sedang sarapan bersama.

"Pagi pagi gini udah nongol aja di rumah orang. Mau numpang makan lo?" Jaemin meledek Haechan.

"Suudzon aja lo. Tante, tadi Echan disuruh Umi buat kasih kurma buat tante. Ini kurmanya. Saudaranya Umi alias pamannya Echan yang punya kebun kurma di Arab lagi panen besar. Jadi beliau ngirimin dua karung kurma buat dibagi bagi sama tetangga sekitar rumahnya Umi," cerocos Haechan tanpa henti.

Belum sempat Haechan memberikan kotak Tupperware itu kepada Mama, Jaemin sudah merebutnya duluan dan membuka tutupnya

"Wiiihh, enak niih kayaknya."

"Gue juga mau." Jeno melihat isi kotak yang dibawa Jaemin dan mencomot sebuah Kurma.

"Bilangin makasih sama Umi ya Haechan. Ini tante masak sup rumput laut. Kasihin ke Umi buat sarapan." Mama keluar dari dapur dan menyerahkan semangkuk besar sup rumput laut kepada Haechan.

"Siap tanteee. Terima kasih ya. Haechan pulang dulu ya tante. Mau ngasih kurma juga ke Injun sama Chenle. Sayang-sayangkuuhh, Haechan pulang dulu yaa, muaacchh. Assalamu'alaikum." Haechan melemparkan cium jauh kepada Jeno Jaemin.

Jeno yang melihat itu berpura-pura muntah sedangkan Jaemin tidak peduli dan asyik memakan buah kurma.

***

A/N: haloooo, bagaimana chapter pertama yang super absurd dan garing ini? HAHAHA

Tambahkan cerita ini ke library kalian dan tambahkan vote juga komentar apabila kalian menyukainya!!!

Aksara30

FAKTITIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang