Raka menatap binar saat matanya tak sengaja melihat yang notabennya pacarnya itu, tengah berjalan dengan seorang temannya.
"Markonah!" Teriaknya.
Sedangkan teman Raka yang melihat itu hanya mendengus. Apalah daya mereka yang akan menyaksikan drama perpicisan sejoli ini.
Defhina yang merasa kenal dengan suara itu, menatap malas saat tau siapa yang berteriak. Dengan malas dirinya menghampiri dimana pacarnya yang tengah cengengesan.
"Apa? Gue tuh mau nyamperin pacar ke 5 gue" kesalnya.
Tadinya dirinya dan Arsy akan menemui cowoknya arsy, tapi malah harus berusan sama human ini.
"Ck. Selingkuhan aja yang di pentingin. Pacarnya dong sesekali, gak asik banget jadi pacar" cercanya.
Defhina menatap kukunya yang sudah mulai panjang.
Ni kuku kayaknya cepet banget berkembangnya. Kan gue harus susah payah motongnya. Gerutunya dalam hati.
"Lo kok tambah buluk sih?" Garang Raka.
Mendengar kata buluk, membuat mereka melotot.
Gila cantik gini di bilang buluk? Itulah yang mereka pikirkan.Ni anak, gue embat juga lama-lama benak teman-teman Raka.
Arsy sendiri hanya menatap defhina dari samping.
Buluk bagian mananya coba. Perasaan defhina baru kemarin perawatan.
"Kalau buluk ya modalin dong buat perawatan biar gak buluk lagi. Cangkemu " kesal defhina.
Kicep langsung si Raka mendengar nya.
"Iya nanti gue beliin skincare yang mahal, supaya Lo gak buluk kayak gini. Kalo buluk kan Lo gak bisa ambil job, gak ada pemasukan jadinya" cemberut nya.Pasangan gila batin mereka.
"Dahlah cuma itu doang yang Lo omongin? Gue pergi mau ngapel sama pacar ke 5 gue bye"
Defhina menarik tangan Arsy, meninggalkan mereka.
"Woii kuras abis nanti dompetnya ya" teriak Raka yang diacungi jempol oleh defhina.
Murid yang menyaksikan hanya bisa bengong melihat pasangan gila itu. Ada-ada saja tingkah abstruk mereka.
"Lang, gam, pal? Kok gue makin cinta ya sama dia" gumamnya.
Lirih tapi masih bisa di dengar oleh ketiganya. Ketiga temannya saling menatap satu sama lain.
"EHH, GUE KAYAKNYA MABOK AIR PUTIH JADI NGELANTUR GINI, PERCAYA SAMA GUE"
Setelah itu Raka melenggang pergi meninggalkan mereka yang cengo melihat sahabatnya, yang terlalu gengsi.
"Lo udah nyiapin strategi buat bunuh itu orang?" Tanya Gilang .
"Belom" balas gama dan reval.
"Ayok bikin" ajaknya.
******
Defhina menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Sudah malam tapi abangnya belum juga pulang. Dirinya juga belum makan dari tadi. Diambilnya ponsel dan mencari kontak si songong🙊
Anda
Woi laper gila gue. Gak ada niatan buat beliin makan gitu?
Si songong 🙊
Kaum kentankers, gak minta-minta gak hidup