𝐈𝐃𝐅𝐂

anxiety

Pada minta prat 2, yaudin ku kasih

➹➷➹➷

Tsukkishima's POV

Aku menyesal setelah kepergian dirinya yang membuatku tak bisa berhenti untuk tidak memikirkannya.

Apakah aku gila? Keluar dari pikiranku, kumohon. Aku lelah dengan situasi ini.

Selalu saja begini, semakin aku memikirkannya sulit untuk diriku hanya untuk bernafas.

Aku tidak bisa tidur. . .

Aku tidak bisa makan ataupun minum. . .

Saat dia tidak lagi bersamaku, aku merasa semakin cemas.

Setiap hari aku hanya bisa memasang topeng senyumku, menutupi semua kecemasan ku tentangnya.

Apakah senyumanku terlihat palsu?

Aku. . Benar-benar takut, takut akan kehilangan dirinya, terlalu takut untuk melepaskannya.

Mengapa aku sekejam itu?

Mengkhianati dirinya yang benar-benar tulus kepadaku.

Hatiku menenggelamkan pikiranku, semakin aku tenggelam semakin membuat kepalaku ingin meledak rasanya.

Kumohon tetaplah disisiku.

Kumohon kembalilah.

Aku. . . Juga mencintaimu.

➹➷➹➷

Setelah lima bulan lamanya mondar-mandir kesana dan kesini akhirnya aku dapat menemukannya. Berkat bantuan dari Akaashi-san.

Syukurlah, aku kira aku tidak akan pernah bertemu lagi dengannya.

Arigatou Kami-sama.

Aku menghampirinya dan duduk dihadapannya, dan aku sadar bahwa dirinya terlihat lebih bugar dari biasanya. Berbeda dengan diriku yang terlihat lebih murung dan kurang tidur.

"Permisi, apa kursi ini kosong?" ucapku sedikit gugup karena benar-benar telah menemukannya.

Dia menggelengkan kepalanya dan kembali menatap ke jendela kafe. Situasi yang cukup canggung bisa kukatakan.

"Aku mencarimu" ucapku memulai percakapan.

"Benarkah? Darimana kau tahu aku disini?"

Aku terdiam sejenak, memikirkan apa aku harus memberitahunya atau tidak.

". . . Akaashi-san" ucapku jujur.

Dia hanya ber-oh ria seakan tidak peduli.

Saat dia akan pergi aku menahan pergelangan tangannya dan meminta sesuatu padanya.

"Bisakah aku meminta satu permintaan? Kumohon." suaraku mengecil, tidak rela untuk melepaskannya.

"Beritahu aku sebuah kebohongan. . "

Aku benar-benar mengatakannya ya?

"Tsukkishima Kei, aku mencintaimu" dia melepaskan genggamanku dengan paksa, meninggalkanku sendirian dengan sebuah tangisan penyesalan.

Terimakasih selalu ada.

Terimakasih selalu ada.

Tapi mengapa tiba-tiba seakan, kau pergi~

Eh- salah maap.

Hiduplah yang bahagia ya? (Name).

Aku mencintaimu. .

__________________________________________________

Lunas ya? Lunas dong
Makasih udh baca fanfic yg gajelas ini
Dan maaf kalo masih kurang feel- nya
Masih dalam tahap pembelajaran soalnya😓

Dan jangan lupa untuk baca fanfic-ku yang lain^^

Arigathanks dan stay safe ya semuanya 😗😗

___________________________________________________