Train

1.2K 110 0
                                    

Ini adalah tahun ketiga bagi [name] di Hogwarts, tentu saja dia sendiri bingung bagaimana bisa, seorang gadis yang lahir ditengah tengah dunia muggle dan terbiasa dengan hal hal yang berbau muggle, dapat bertahan selama tiga tahun di dunia sihir.

Dia adalah, [Name] Aquila. Gadis yang ditempatkan di gryffindor oleh sorting hat, awalnya rumit bagi sorting hat untuk menempatkan [Name]. Namun, karena [name] meminta pada sorting hat untuk ditempatkan ke gryffindor, sorting hat pun mempertimbangkan keinginan [Name].

-🍏

[name] pov

Kini setelah liburan, aku hendak kembali ke Hogwarts. Ayah dan Ibu mengantarkan ku ke Stasiun King's Cross, London.

Aku melihat sejenak ke Hogwarts express, lalu kembali menatap ayah dan ibu. "Ayah, ibu, sepertinya sudah waktunya kita berpisah" lalu aku memeluk Ibu dengan sangat erat, ibu pun membalas pelukan ku.

"Jaga diri mu baik baik di sana, ibu tahu kau adalah anak yang sangat berani dan juga aktif. Tapi, tolong jangan sampai membahayakan diri mu sendiri" nasehat ibu, aku mendengarnya dengan seksama meskipun aku tidak janji akan menurutinya.

Aku melepas pelukan ibu dan beralih ke pelukan ayah. Ayah mengusap rambut ku selagi berbisik pelan, "hiraukan ibu mu, jika kau yakin dapat menghadapinya, hadapi saja dengan berani, itu baru anak Tn. Tom Aquila" Pemikiran ayah dan ibu sangat bertolak belakang, tapi aku lebih suka pemikiran ayah.

Setelah berpamitan pada kedua orang tua ku, aku pun masuk ke Hogwarts express dan mencari kompartemen.

Tepat sekali, aku melihat Hermione, Ron, dan Harry masuk ke sebuah kompartemen, aku menyusul mereka.

"permisi.. apa masih ada tumpangan untuk ku ?" sapa ku dengan senyuman dan mengagetkan mereka, ku lihat mereka tidak hanya bertiga di kompartemen itu, ada... ah Professor Lupin.

"apa kau bawa sesuatu untuk kami ?" tanya ron dengan antusias. Namun Hermione langsung melemparkan tatapan tajam seakan ingin membunuh Ron detik itu juga.

Harry tidak mau ambil pusing dengan mereka yang lagi lagi berkelahi, dia bangun dari tempat duduknya dan menghampiri ku lalu memeluk ku, tangannya pun tidak henti hentinya mengusap rambut ku.

Aku terkekeh pelan, lalu membalas pelukannya selama beberapa detik lalu melepas pelukannya. Aku melemparkan senyum ku pada Harry, "wah, kau memang yang paling tau cara memperlakukan seorang teman setelah sekian lama tidak bertemu" puji ku.

Hermione langsung memeluk ku dengan sangat erat, belum sempat aku membalas pelukannya dia langsung melepaskan pelukannya, dia tersenyum lebar. "kenapa kau selalu membalas surat ku hanya dengan beberapa kalimat !?" Tanyanya, aku hanya tersenyum.

Ron ? entahlah, akan sangat canggung jika memeluknya, jadi kami memilih untuk berjabat tangan saja.

Setelah sesi temu kangen selesai, kami semua kembali duduk, aku duduk di samping Ron. Kulihat prof. Lupin sedang tertidur, pasti karena kemarin adalah malam bulan purnama, ia pasti kelelahan setelah berubah menjadi seekor serigala.

Hermione, Harry, dan Ron membahas soal Sirius black, seorang tahanan Azkaban yang katanya hendak membunuh Harry, konyol.

Aku merasa bosan sekali dengan pembahasan mereka, bukan karena aku tidak tertarik, tapi aku tipe orang yang lebih suka praktek daripada membahas materi. Maka dari itu, saat mereka sudah mengetahui apa yang mau mereka lakukan, Hermione hanya tinggal memberitahu ku, apa tugas ku

Aku memutuskan untuk berjalan jalan ke kompartemen lain, sebuah ide terlintas di pikiran ku saat melewati kompartemen pangeran slytherin.

Aku masuk ke kompartemen mereka, menarik dasi si Crabbe ini agar menyingkir dari kursi, karena aku mau duduk. Aku menatap draco yang menatap ku kembali dengan tatapan tidak suka.

Goyle yang duduk di samping ku hendak mendorong ku, ia mencengkram erat pundak ku, aku memegang pergelangan tangannya dan memutar tangannya dengan sekuat tenaga, dia kesakitan lalu meringis dan meminta ampun, aku langsung melepaskan pergelangan tangannya.

Aku tersenyum ke arah draco, dan menatapnya, aku tidak bicara apa apa karena tujuan ku kesini hanyalah untuk melihat wajahnya, wajahnya benar benar tipe idaman ku.

Wajahnya bukan sifatnya, catat itu !

"Hey ! Jangan menatap ku seperti itu, blood traitor !" Bentaknya, aku hanya tersenyum mendengarnya, hal itu tidak menggangu kegiatan ku untuk terus menatapnya.

"Diamlah, boy. Kau tahu ? Liburan ku sangat sepi, aku sangat merindukan wajah tampan mu ini" ucap ku sambil menunjuk wajahnya dengan telunjuk ku.

Parkinson menatap Crabbe, memberi kode ke Crabbe untuk cepat cepat membuat ku pergi dari situ. Saat Crabbe berdiri dan hendak menarik ku dari tempat duduk, aku menendang perutnya dan dia terpental hampir menindih Parkinson, Parkinson langsung reflek mendorongnya hingga si Crabbe akhirnya jatuh mengenai Goyle.

Tiba tiba kereta berhenti, tatapan ku beralih ke luar jendela. Suasana berubah menjadi mencekam, dingin, gelap. seisi kompartemen saling tatap menatap, draco menatap ku, aku hanya memberi kode untuk menyuruhnya tetap diam.

itu.. Dementor.

Dementor adalah penjaga Azkaban, dia masuk ke Hogwarts express untuk melihat dan memastikan tidak ada Sirius black di dalam sini. Dementor menghisap kebahagiaan seseorang, cara untuk melawan Dementor adalah dengan mengeluarkan mantra Patronus.

Setelah beberapa detik Dementor itu diam di depan kompartemen kami, dia pun berlalu. Aku berdiri dari tempat duduk, dan hendak keluar dari kompartemen. Sebelum itu, aku mengusap rambut draco, draco menepis tangan ku dan melemparkan tatapan seakan jijik melihat ku.

Aku melihat Dementor itu berhenti di depan kompartemen Harry dan teman teman, Dementor itu bahkan menyerang Harry, ia seperti menghisap jiwa Harry.

"expecto patronum !!"

Teriak ku, sambil mengarahkan tongkat ku ke arah Dementor, Dementor itu pun enyah, Harry pingsan seketika, aku menghampiri Harry dan yang lain.

Butuh waktu beberapa menit sampai Harry kembali sadar, prof. Lupin pun pamit ingin bicara dengan masinis, sebelum itu ia memberikan Harry coklat, katanya itu bisa membuat Harry merasa lebih baik.

"Apa itu ?" tanya Harry

"Itu adalah Dementor, dia yang menjaga azkaban, ku rasa dia masuk ke sini untuk mencari Sirius black" jelas Hermione, aku tersenyum menatap Hermione, ia sangat pandai.

"apa yang terjadi pada ku" tanya Harry

"tadi kau agak kejang, kami berpikir mungkin kau terkejut atau sesuatu" jawab Ron

"Lalu, apakah kalian berdua..kalian tahu ? pingsan ?" Tanya Harry pada kami dengan tatapan bingung.

Kami bertiga saling menatap satu sama lain, "tidak" jawab ku singkat. "Tapi aku merasa aneh, seolah olah takkan pernah ceria lagi." Lanjut Ron dengan wajah sedikit takut.

"Namun, seseorang berteriak" kata Harry, "seorang wanita" lanjutnya.

Aku memperbaiki posisi duduk ku jadi lebih tegak, yang awalnya santai mendengar percakapan mereka.

"Tak ada orang yang berteriak, Harry" ucap Hermione lalu menggelengkan kepalanya pelan.

-🍏

Hello, its my first time ! I hope you enjoy

selenophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang