Jodoh sang DuRen (Duda keRen)

351 61 6
                                    

Disebuah meja makan yang nampak luas pagi ini terisi oleh tiga orang yang nampak sibuk dengan makanan mereka masing-masing sambil sesekali diselingi percakapan diantara anak dan kedua orang tuanya .

"Bagaimana bisnismu jongin,lancar kan?"tanya pria paruh baya menatap sang putra yang tengah menikmati sarapan paginya

"Lancar pa ,kerja sama dengan park company juga berjalan lancar ."jawab pria yang namanya disebut menatap balas ucapan sang ayah

Pria dengan stelan jas kantor lengkap itu nampak tersenyum kecil sambil sesekali menyesap kopi dihadapannya

"Luangkan waktumu juga jongin,kau tau kan mama ingin kau bertemu dengan anak kenalan mama !"sahut wanita paruh baya yang duduk di sebelah kanan suaminya yang merupakan ayah jongin

Jongin menatap sang mama yg duduk tepat dihadapannya ,belum sempat ia menjawab datang pria tampan berusia 17 tahun dengan seragam SHS nya

"Pagi nenek soobin yang cantik mmuach..!"serunya sambil mencium pipi wanita paruh baya yang dibalas dengan senyuman manis sang nenek

"Pagi kek,,pagi pi !"lanjut soobin lalu duduk disebelah sang papi yang sudah rapi dengan stelan jas kerjanya

Jongin tersenyum membalas sapaan putra sulungnya sementara sang kakek lebih dulu menepuk bahu cucu kesayangannya itu sebelum duduk dikursi makan

"Nek aku sarapan roti saja ."ucap soobin ketika melihat sang nenek hendak mengambilkan nasi goreng untuknya

"Tumben nggak makan nasi goreng mbak minah?"tanya nenek sambil mengoles roti dengan selai sesuai pesanan soobin

"Ingin saja ,oya pi minta duit dong !"ucap soobin menoleh pada sang ayah

Jongin yang tengah membalas beberapa pesan diponselnya mengernyitkan dahi sejenak sebelum menoleh pada sang anak

"Uang sekolah plus uang jajan bulan ini sudah papi kirim kan ke atm mu?"tanya jongin balik menatap soobin

Soobin yang mendapati tatapan datar papinya sontak meringis kecil sambil menggaruk lehernya yang tak gatal

"Mmmh ,,buat beli sesuatu pi."ucap soobin lirih

"Sesuatu ,, ada yang ingin beli?"ucap jongin

"It..itu pi ..."ucap soobin terbata lalu menudukkan kepala takut jika ia mengatakan yang sebenarnya pada sang ayah

"Sebelum bulan depan papi nggak akan kasih uang lagi soobin ,kamu harus bisa mengelola keuangan kamu ."sahut jongin tegas tanpa mau dibantah

"Jongin,jangan terlalu keras sama soobin mungkin ada yang ingin soobin beli tapi uangnya kurang."sahut sang ibu tak tega melihat wajah murung cucu lelakinya

"Beli apa sampai harganya jutaan ma,soobin masih sekolah jadi dia harus bisa menyesuaikan pengeluaran untuk dirinya sendiri ."tolak jongin mendengar ucapan sang mama

"Sudah-sudah masih pagi kenapa ribut ,biarlah soobin nanti kakek yang transfer uangnya ."sahut sang papa

"Beneran kek !"seru soobin senang ketika sang kakek akan memberi uang saku padanya namun sontak kepalanya menunduk saat mendapati tatapan tajam sang ayah

"Pa !!"seru jongin tak terima jika sang ayah terlalu memanjakan soobin

"Tidak apa jongin ,papa juga jarang memberi uang untuk soobin."ucap sang ayah tersenyum

Jongin mendengkus mendengar ucapan ayahnya ,ia hanya tidak ingin soobin terlalu dimanja dan berakhir mengandalkan uang keluanganya ,jongin ingin soobin bisa lebih menghargai usahanya sendiri tanpa harus mengandalkan orang lain dan terpenting soobin tidak salah pergaulan diusia mudanya seperti sekarang ini

Kaisoo GS - [oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang